KA Jakarta-Surabaya 160 Km per Jam Pakai Jalur Existing
Teknologi tersebut bisa dipakai untuk mengatasi perlintasan sebidang agar lebih aman dan tidak menimbilkan kemacetan lagi.
”Kalau bisa dibikin flyover ya flyover kalau lebih gampang, kalau enggak ya underpass,” sahut Basuki.
Dibandingkan dengan opsi lain, penggunaan jalur rel existing itu tidak akan sampai menghabiskan Rp 80 triliun. Diperkirakan hanya membutuhkan dana investasi Rp 50 triliun.
Pemerintah masih membahas skema pembiayaan dari APBN dan bantuan dari Jepang. ”Porsinya belum,” timpal Basuki.
Lebih lanjut, Budi menuturkan setelah bertemu Wapres, hasilnya akan langsung disampaikan kepada Special Advisor to PM Jepang Hiroto Izumi. Termasuk keputusan penggunaan jalur existing.
”Jalur existing itu idenya Jepang, mereka memang konservatif di situ,” ujar Budi.
Dia memastikan teknologi kereta api yang akan dipergunakan bukan sistem elektrifikasi seperti pernah diwacanakan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Kereta api itu tetap menggunakan lokomotif disel. Kecepatan kereta bisa di atas 160 kpj.
Sebelumnya, Kemenhub setidaknya punya tiga opsi untuk kereta api semicepat Jakarta-Surabaya. Yakni menggunakan jalur existing tanpa perubahan, merevitalisasi jalur existing, dan membuat jalur baru.
Kereta api Jakarta-Surabaya menggunakan jalur existing untuk mempercepat realisasi proyek tersebut karena tidak perlu memindah lagi stasiun kereta api.
- Bank Mandiri Bersama 3 BUMN Salurkan Bantuan bagi Putra Putri TNI & Polri
- Ini Tujuan Bea Cukai Berpartisipasi dalam Program Pemberdayaan UMKM di Indonesia
- Grup RS Siloam Punya Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Mantap! Epson Borong Penghargaan di Ajang Good Design Awards 2024
- Menjelang Munas DEKOPIN, Siapa yang Layak Memimpin?
- Perluas Layanan, ACC Buka Kantor Cabang Syariah di Gorontalo