KA Malabar Anjlok, Penumpang KAI Naik Bus

jpnn.com - TASIK - Sebanyak 350 penumpang Kereta Api Pasundan Jurusan Surabaya-Kiaracondong Bandung terhenti di Statsiun Tasikmalaya. Itu karena rel di Kampung Terung, Kadipaten, Kabupaten Tasik tadi malam terputus.
Di kawasan inilah Keretap Api (KA) Malabar jurusan Bandung-Malang. Penumpang yang tidak bisa melanjutkan perjalanan dengan kereta terpaksa menggunakan jasa bus.
Sutardi Kepala Stasiun DO 2 Bandung mengatakan 350 penumpang itu melanjutkan perjalanan menggunakan enam bus. Adapun para pemegang tiket yang terganggu perjalanannya, uangnya, dikembalikan 100 persen.
"Jadi penumpang Pasundan naik ke bus kita cek dulu tiketnya apakah ada tiket atau tidak dan jika tidak ada tidak boleh naik. Tidak ada kereta lain selain kereta Pasundan," tutur Sutardi seperti dilansir Radar Tasik (JPNN Grup), Sabtu (5/4).
Yati Nonayanti (38), penumpang dari Buah Batu Bandung mengatakan perjalanannya ke Bandung menggunakan bus ditanggung PT KAI.
"Jadi kita tidak ada tambahan apa-apa lagi dan kita semua diantar sampai tujuan tanpa adanya pungutan biaya lagi. Ini bagus dan PT KAI bertanggung jawab terhadap penumpangnya," katanya.
Ai Nida (35), penumpang dar Kiaracondong, Bandung mengaku tidak mengetahui ada kecelakaan KA di Tasik. Tahu-tahu, dia diberhentikan di Statsiun Tasikmalaya. “Ya namanya juga musibah, tidak bisa diprediksi kapan terjadi,” tuturnya tadi malam. (nto)
TASIK - Sebanyak 350 penumpang Kereta Api Pasundan Jurusan Surabaya-Kiaracondong Bandung terhenti di Statsiun Tasikmalaya. Itu karena rel di Kampung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menteri PKP Maruarar Sirait Segera Selesaikan Polemik Meikarta
- Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar Pantas Dihukum Berat
- ART Sebut Kejagung Hadapi 2 Lawan saat Menangani Perkara, Satunya Buzzer
- Fee Proyek 10 Persen Terungkap di Sidang Mbak Ita, Apa Peran Iswar Aminuddin?
- Paus Fransiskus Wafat, David Herson: Kita Kehilangan Tokoh Perdamaian Dunia
- Seorang Pria di Palu Divonis Penjara 1 Tahun 5 Bulan Gegara Gadaikan Mobil Kredit