Kabar Baik bagi Dunia Riset
jpnn.com - JAKARTA – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir mengumumkan dana riset tanah air naik dari Rp 13 triliun menjadi Rp 17 triliun.
Nasir menuturkan dana riset Rp 17 triliun itu setara dengan 0,2 persen per produk domestik bruto (PDB).
Sementara saat dana riset berkisar Rp 13 triliun, setara dengan 0,09 persen PDB Indonesia. ’’Kita patut bersyukur dengan kanaikan dana riset ini,’’ katanya di Jakarta kemarin (15/9).
Meskipun ada kenaikan, Nasir menjelaskan anggaran atau belanja riset tanah air masih menjadi buntuk di antara negara ASEAN lainnya.
Dia mencontohkan anggaran riset di Malaysia sudah 1 persen dari PDB mereka. Kemudian di Tahiland (0,25 persen) dan Singapura (2,1 persen).
Data Kemenristekdikti pada 2014 menyebutkan Korea Selatan menjadi negara dengan belanja riset terbesar yakni mencapai 3,6 persen dari PDB-nya. Kemudian disusul Jepang (3,4 persen), Jerman (2,85 persen), Amerika Serikat (2,78 persen), dan Taiwan (2,35 persen).
Mantan menteri Universitas Diponegoro (Undip) itu mengatakan, di balik anggaran riste yang naik itu, masih ada satu hal yang mengganjal.
Yakni porsi paling banyak masih dari anggaran pemerintah. ’’Sekitar 70 persen sampai 75 persen adalah anggaran pemerintah. Sisanya anggaran swasta,’’ jelasnya.
JAKARTA – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir mengumumkan dana riset tanah air naik dari Rp 13
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Makan Bergizi Gratis Membentuk Karakter & Kepribadian Mulia
- Buntut Penangguhan Gelar Doktor Bahlil, Deolipa Minta 2 Dekan UI Mundur dari Jabatannya
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Pesan Prabowo soal Kurikulum Merdeka, Alon-Alon
- Mendikdasmen: Coding dan Artificial Intelligence Mulai Diajarkan pada Tahun Ajaran Baru
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- Institut Teknologi Del Menggunakan AI untuk Deteksi Kecurangan Saat Ujian