Kabar Baik dari BI, UMKM Bakal Makin Mudah Ajukan Kredit Usaha
jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia berencana membuat UMKM makin mudah untuk mengajukan kredit usaha atau pembiayaan perbankan.
Deputi Gubernur BI Doni Primanto Juwono mengatakan pihaknya berencana mengintegrasikan data UMKM dari penggunaan sistem pembayaran QRIS dan aplikasi Siapik.
"Jadi dari transaksi dari QRIS yang juga tercatat dalam aplikasi Siapik dapat terintegrasi agar laporan keuangannya bisa dijadikan profil kredit UMKM ke depan," kata Doni dalam Kick Off Sinergi Dorong Akses Keuangan UMKM melalui Pemanfaatan Siapik yang dipantau di Jakarta, Senin.
Integrasti itu, lanjut Doni ditujukan untuk memudahkan UMKM mendapatkan kredit usaha atau pembiayaan dari perbankan.
Doni membeberkan saat ini penyaluran kredit perbankan kepada UMKM baru mencapai 20,6 persen per tahun dari seluruh kredit yang dihasilkan perbankan.
Artinya, angka itu masih jauh dari target Presiden Jokowi di 2024 yang sebesar 30 persen per tahun.
"Kami harap pelaku UMKM tidak hanya difasilitasi oleh QRIS dan Siapik tapi juga terdapat pendampingan dari 46 kantor perwakilan kami agar Siapik digunakan dengan baik," imbuh Doni.
BI juga terus memperkuat dorongan pengembangan UMKM antara lain melalui kebijakan korporatisasi.
Menurutnya, BI bekerja sama dengan offtaker baik dari kalangan dunia usaha maupun Kementerian dan Lembaga untuk menjadi pembeli produk UMKM.
Bank Indonesia juga akan terus meningkatkan kapasitas UMKM terutama yang berkaitan dengan keahlian digital antara lain melalui digitalisasi pembayaran.
Bank Indonesia berencana membuat UMKM makin mudah untuk mengajukan kredit usaha atau pembiayaan perbankan.
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Perluas Akses Pembiayaan UMKM, BNI Gandeng Batumbu
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi