Kabar Baik dari Thailand soal Perpaudan Vaksin Sinovac dan AstraZeneca

Kabar Baik dari Thailand soal Perpaudan Vaksin Sinovac dan AstraZeneca
Seorang perempuan di Bangkok menerima vaksin CoronaVac produksi Sinovac setelah ratusan penduduk di distrik tersebut dinyatakan positif COVID-19 pada April lalu. (Supplied: REUTERS/Athit Perawongmetha)

Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan vaksin COVID-19 Sinovac yang diikuti oleh AstraZeneca menunjukkan aman dan berhasil meningkatkan kekebalan di antara 1,5 juta warga pertama yang menerimanya.

Juli kemarin Thailand menjadi negara pertama di dunia yang mencampur vaksin buatan Tiongkok dan vaksin yang dikembangkan Barat tersebut, ketika angka kasus dan kematian melonjak saat Pemerintah mereka berjuang mengamankan pasokan vaksin.

"Formula silang telah disuntikkan ke lebih dari 1,5 juta orang dan itu aman. Tolong jangan katakan hal-hal yang akan menimbulkan kekhawatiran," kata pejabat kesehatan senior Supakit Sirilak pada konferensi pers.

Ia mengatakan Thailand, yang telah memproduksi vaksin AstraZeneca, tidak akan lagi memberikan dua dosis CoronaVac dari Sinovac.

Hanya 13 persen dari 66 juta populasi Thailand yang telah divaksinasi dua dosis.

Sebagian besar dari 1,2 juta penularan dan 12.103 kematian akibat virus corona yang terjadi setelah April tahun ini disebabkan oleh varian Alpha dan Delta yang sangat menular.

Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan, kombinasi Sinovac-AstraZeneca meningkatkan kekebalan ke tingkat yang sama dengan dua suntikan AstraZeneca.

Artinya target vaksinasi di negara tersebut dapat diselesaikan lebih cepat karena jarak dua dosis yang lebih pendek.

Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan vaksin COVID-19 yang menggabungkan Sinovac diikuti dengan AstraZeneca telah menunjukkan aman dan berhasil meningkatkan kekebalan 1,5 juta warganya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News