Kabar Baik, Desa Terpencil di Kalteng Ini Segera Menikmati Listrik Tenaga Surya
“Hutan Desa Tampelas berpotensi untuk dikembangkan sebagai area ekowisata serta memajukan usaha madu lebah hutan yang saat ini dikelola secara tradisional oleh masyarakat. Hal ini semakin memperkuat dasar mengapa desa Tampelas terpilih sebagai pilot project untuk pengadaan PLTS,” ujarnya.
Rezal menambahkan bahwa RMU telah memfasilitasi 3 desa di sekitar area restorasi ekosistem Katingan Mentaya untuk mendapatkan HPHD, termasuk Tampelas, dan tengah memproses HPHD untuk 3 desa lagi. Ia mengharapkan akan semakin banyak desa lain yang tergerak untuk ikut mengkonservasi hutan melalui Hutan Desa.
Selain menggandeng RMU, Watala juga bekerja sama dengan beberapa pihak lain untuk merealisasikan pembangunan PLTS di Desa Tampelas, antara lain PT Pandega Desain Waherima (PDW), PT Synkrona Enjiniring Nusantara, PT Syntek Otomasi Indonesia dan PT Wibawa Perkasa Abadi.
“Dari kajian yang dilakukan oleh Synkrona, kami temukan bahwa untuk dapat mendukung industri albumin serta meningkatkan produktifitas warga, ukuran PLTS yang optimum untuk dipasang di desa Tampelas adalah 204,12 kWp dengan baterai 409,6 kWh. Mitra kami PDW akan membangun area komunal di lahan desa, dan PLTS akan dipasang pada atap bangunan tersebut. Area komunal ini nantinya dapat dimanfaatkan sebagai balai pertemuan atau pusat kegiatan warga desa, sehingga membawa nilai lebih lagi bagi masyarakat,” kata Mada.
Rezal menandaskan bahwa program pengembangan masyarakat dan hutan desa yang dilakukan di desa-desa sekitar wilayah kawasan PT RMU dapat terlaksana atas dukungan dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat, khususnya KLHK. Untuk itu, pihaknya mengucapkan terima kasih sebesar- besarnya.
“Kami harap kegiatan yang kami lakukan bersama dengan para mitra dan pemerintah, seperti program di desa Tampelas ini, akan membawa manfaat nyata bagi warga, meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka, sekaligus semakin menyadarkan warga mengenai pentingnya menjaga alam dan ekosistem tempat kita berada,” tuturnya.
Rezal juga berharap bahwa program pengembangan Kawasan Ekonomi Restoratif di Desa Tampelas dapat berjalan sesuai rencana, dan nantinya akan dapat direplikasi di desa-desa lain dengan menggandeng semakin banyak mitra, sehingga dampaknya juga akan makin besar.
“Kami percaya bahwa kemitraan dengan pihak dengan visi yang sama adalah hal yang penting dalam upaya restorasi ekosistem, dan menjadi kunci untuk mendukung pemerintah Indonesia, khususnya KLHK, dalam mencapai target nasional untuk SDG,” tambahnya.(dkk/jpnn)
Sebuah desa terpencil di Kalimantan Tengah, bernama Tampelas, segera menikmati pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad
- Tokoh Masyarakat Murung Raya Nilai Agustiar-Edy Mampu Menjadikan Kalteng Lebih Maju
- Kaesang Kampanyekan Pasangan Agustiar Sabran-Edy Pratowo di Kalimantan Tengah
- Agustiar-Edy Duet Harapan Rakyat Pimpin Kalteng
- Punya Rekam Jejak Mentereng, Edy Pratowo Pemimpin yang Dicintai Rakyat Kalteng
- Agustiar Sabran Pegang Teguh Kepercayaan Masyarakat, Bawa Kalteng Lebih Baik
- Abdul Razak-Sri Suwanto Bakal Hapus 'Ordal' di Seleksi CPNS Kalteng