Kabar Baik, Kemenhub Siapkan 6 Koridor untuk Layanan BTS Teman Bus di Surabaya
Sebab, semakin banyak pengguna kendaraan pribadi akan memperburuk kondisi transportasi, mulai dari kemacetan, polusi udara.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Nyono menyampaikan pihaknya sangat mendukung program Kemenhub untuk segera mengoperasikan BTS Teman Bus di Surabaya.
Program ini dinilai menjawab sejumlah tantangan transportasi umum di Surabaya dan sekitarnya atau yang sering disebut Gerbangkertosusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan).
“Pergerakan orang di Gerbangkertosusila mencapai 1.274.561 orang per hari, terlebih Surabaya sebagai kota terbesar ke-2 di Indonesia. Untuk itulah kami terpacu untuk segera mengerjakan program BTS," ungkap Nyono.
Akademisi sekaligus pengamat transportasi Djoko Setijowarno dalam kesempatan itu menyampaikan tiga tujuan subsidi angkutan penumpang umum, yatu timulus pengembangan angkutan, meningkatkan minat penggunaan, dan kemudahan mobilitas masyarakat di kawasan perkotaan.
“Kalau bicara angkutan umum, artinya kita bicara sistem karena ada pola operasi, sarana, kelembagaan, dan eksternalitasnya. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana pemerintah pusat membantu biaya operasional, yang mana sejak 2004 (bentuk bantuannya) adalah pembagian bus,” kata Djoko.
Turut hadir dalam webinar ini sebagai penanggap, yakni Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irfan Wahyu Drajat.
Dalam webinar ini diundang sebagai peserta, yaitu dari anggota Komisi V DPR, Forkopimda Jawa Timur, BPTD Wilayah XI Provinsi Jawa Timur, internal Kemenhub, dan akademisi di perguruan tinggi Surabaya maupun Bali. (mrk/jpnn)
Enam koridor dan 104 bus akan melayani masyarakat Surabaya dan sekitarnya dalam layanan BTS Teman Bus
- Benahi Sistem Transportasi Nasional, Presiden Bentuk Ditjen Integrasi & Multimoda di Kemenhub
- Terbukti Korupsi Proyek Kereta Api, 2 Mantan Kepala Balai KA Ini Divonis Penjara Sebegini
- Kemenhub Diminta Lebih Bijak soal Pelarangan Truk Sumbu 3 di Hari Besar Keagamaan
- 134 Perwira PIP Semarang Ikut Pelantikan Terpadu Kemenhub 2024
- Pemerintah Diminta Pakai Teknologi Digital Untuk Memperketat Pengawasan Truk ODOL
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub