Kabar Baik untuk Penderita Diabetes, Penelitian Baru Telah Ditemukan
"Sebagai hasil konfirmasi titik akhir primer, perbedaan jumlah perubahan HbA1c (HbA1c) antara kelompok Enavogliflozin dan kelompok plasebo pada 24 minggu setelah penerapan obat uji klinis adalah 0,99 persen, yang menjamin signifikansi statistik (P - nilai< 0,001)," jelas Prof. Park Kyung-soo.
Dia menyebut glycated hemoglobin yang dihasilkan ketika terkena konsentrasi glukosa darah tinggi digunakan sebagai indeks gula darah rata-rata.
Hal itu secara langsung berhubungan dengan komplikasi diabetes.
Menurutnya, pada hasil fase 3 terapi kombinasi Enavogliflozin dan metformin yang dilakukan pada 200 pasien diabetes tipe 2 yang memiliki kontrol gula darah tanpa mengonsumsi metformin.
Selain itu, partisipasi peneliti dari 23 institusi, termasuk Profesor Yun Geon-ho dari Rumah Sakit St. Mary Seoul.
Penelitian ditujukkan berdasarkan perubahan hemoglobin terglikasi pada kelompok yang diobati dengan Dapagliflozin dan metformin, dibandingkan non-inferioritas Enavogliflozin dan metformin.
Prof. Park Kyung-soo juga menyebut keamanan Enavogliflozin terkonfirmasi aman karena tidak ada reaksi merugikan atau interaksi obat yang ditemukan.
"Bahkan ketika Enavogliflozin dan metformin dikonsumsi secara bersamaan," ucapnya.
Kabar baik dari Daewoong Pharmaceutical telah berhasil menjalani tahapan uji klinis untuk pengobatan diabetes.
- IDI Banjarnegara Ungkap Pengobatan yang Tepat untuk Penderita Diabetes Melitus
- 6 Manfaat Air Rebusan Pare Campur Madu, Bikin Diabetes Ambyar
- Lewat Cara Ini, Daewoong Kembangkan Talenta Muda di Indonesia
- 4 Khasiat Rutin Minum Air Kelapa untuk Penderita Diabetes
- 4 Manfaat Pisang Rebus Campur Madu, Diabetes Bakalan Ogah Mendekat
- 5 Khasiat Susu Kenari yang Bikin Kaget