Kabar Buruk dari Amerika Serikat Justru Menguntungkan Rupiah Hari Ini
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi (26/10) menguat 23 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp 15.600 per USD.
Nilai tukar rupiah hari ini naik dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.623 per USD.
Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya menyebutkan penguatan rupiah dipicu kekhawatiran ekonomi yang dapat memburuk akibat kenaikan secara agresif suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).
"Kembali muncul kekhawatiran kondisi ekonomi AS yang memburuk akibat kebijakan moneter agresif dari bank sentral AS," tulis di Jakarta, Rabu (26/10).
The Federal Reserve telah mengambil kebijakan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin sebanyak tiga kali pertemuan sebelumnya, yang menjadi langkah darurat untuk menekan inflasi yang tinggi di Amerika Serikat.
Namun, belum adanya tanda-tanda penurunan inflasi dan beberapa data ekonomi yang menunjukkan kondisi yang makin melemah.
Hal itu memberikan dukungan pada peringatan beberapa pejabat The Fed yang menyuarakan untuk lebih bersikap hati-hati dalam mengambil kebijakan moneter.
"Setidaknya tiga pejabat The Fed sudah menyuarakan kekhawatiran imbas buruk pada ekonomi jika The Fed melanjutkan untuk mengambil langkah moneter yang agresif ke depannya," Tim Riset Monex Investindo.
Kurs rupiah hari ini pada Rabu pagi (26/10) menguat 23 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp 15.600 per USD.
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua