Kabar dari AS Kurang Baik, tetapi Rupiah Tak Bisa Bangkit, Aduh!
Menurut dia, pasar juga masih berekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada rapat bulan Juli ini, sehingga perkembangan terbaru data AS yang positif bisa memperkuat ekspektasi tersebut dan bisa mendorong penguatan dolar AS kembali.
Dari dalam negeri, Ariston menilai pasar berekspektasi data inflasi bulan Juni 2023 akan kembali menurun. Ekspektasi pasar inflasi tahunan Indonesia bisa menurun ke level 3,64 inflasi (yoy) pada Mei 2023 yang berada di level 4 persen (yoy).
"Inflasi yang mereda dan stabil bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," tuturnya.
Oleh karena itu, Ariston memperkirakan kurs Garuda berpeluang menguat ke arah Rp 15 ribu per USD sepanjang hari ini, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.080 per USD.
Pada akhir perdagangan Jumat (30/6), rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,48 persen atau 72 poin menjadi Rp 15.065 per USD dari sebelumnya Rp 14.993 per USD.(antara/jpnn)
Nilai tukar (kurs) rupiah pada Senin pagi meningkat 47 poin atau 0,33 persen ke posisi Rp 15.018 per USD.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Ekonom Sebut Dampak PPN 12% Bakal Memukul UMKM
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka
- Aqua Berangkatkan 30 Marbut Masjid Umrah
- PHK Massal, Rupiah Anjlok, hingga Teror PPN 12 Persen Menghantui Perekonomian
- Pemprov Jakarta Ajak Warga Rayakan Malam Tahun Baru, Catat Rangkaian Acaranya
- Local Hero MIND ID jadi Penggerak Ekonomi Hijau di Cisangku