Kabar dari Timur Tengah Bikin Harga Minyak Dunia Anjlok Lagi

Gencatan senjata nasional adalah yang pertama selama bertahun-tahun dalam konflik tujuh tahun Yaman dan akan memungkinkan impor bahan bakar ke daerah-daerah yang dikuasai Houthi dan beberapa penerbangan beroperasi dari bandara Sanaa, seorang utusan PBB mengatakan pada Jumat (1/4/2022).
"Ini adalah ancaman terhadap pasokan, dan gencatan senjata akan mengurangi ancaman itu terhadap pasokan," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group.
Pelaku pasar telah mengkhawatirkan pasokan global sejak invasi Rusia-Ukraiina pada akhir Februari. Sanksi yang dikenakan pada Rusia atas invasi tersebut mengganggu pasokan minyak dan mendorong harga minyak ke hampir 140 dolar AS per barel, tertinggi dalam sekitar 14 tahun.
Pada Kamis (31/3/2022), Biden mengumumkan pelepasan satu juta barel per hari (bph) minyak mentah selama enam bulan dari Mei, yang pada 180 juta barel adalah rilis terbesar yang pernah ada dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS.
Pada Jumat (1/4/2022), negara-negara anggota Badan Energi Internasional berkomitmen untuk pelepasan minyak terkoordinasi lainnya dalam pertemuan luar biasa, menurut kementerian industri Jepang.
Namun, Flynn menyebut rilis dari SPR dinilai masih mengundang banyak pertanyaan tentang bagaimana distribusi minyak. "Kita harus menunggu dan melihat," ungkap Flynn.(antara/jpnn)
Harga minyak dunia tak kuasa menahan gejolak goepolitik setelah Uni Emirat Arab dan kelompok Houthi menyambut baik gencatan senjata
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Cetak Rekor Sejarah, Harga Emas Tembus USD 3.300 Per Troy
- Buyback Rp 50 Miliar Erajaya Jadi Sinyal Optimisme untuk Pasar
- Pemerintah Diminta Cabut Moratorium Pengiriman Pekerja Migran Indonesia ke Timur Tengah
- Ceritakan Persahabatan Puluhan Tahun dengan Prabowo, Raja Yordania: Tak Terlupakan
- Ekonom Sebut Indonesia Punya Penyangga Kuat di Tengah Gejolak Pasar Global
- Kejagung Dinilai Perlu Telisik Pengadaan Minyak Mentah di Indonesia