Kabar Enggak Enak buat Mak-Mak, Aduh Sabar Ya Bun!

jpnn.com, JAKARTA - Dinas Ketahanan Pangan Kelautan Perikanan (DKPKP) DKI Jakarta memprediksi kenaikan harga pangan menjelang Idulfitri nanti berkisar 1,39 hingga 40,35 persen.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan Perikanan (DKPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan peningkatan harga tertinggi terjadi pada komoditas minyak goreng curah sebesar 40.35 persen.
Sementara itu, minyak goreng kualitas premium bakal mengalami kenaikan lebih dari 100 persen.
“Hal ini disebabkan terbitnya peraturan dari pemerintah pusat tentang HET minyak goreng curah dan penetapan harga minyak goreng kualitas premium yang ditetapkan melalui mekanisme pasar,” ucap Eli dalam keterangannya, Kamis (31/3).
Selanjutnya, peningkatan harga terendah pada komoditas cabai besar merah sebesar 1.39 persen.
Menurut Eli, Harga komoditas hortikultura, yakni cabai dan bawang pada Idulfitri tahun ini lebih terjangkau dibandingkan tahun lalu karena pasokan cukup baik dan tidak terjadi musim penghujan.
“Bahan pangan segar dengan kenaikan harga tertinggi adalah daging sapi sebesar 16.85 persen,” tuturnya.
Penyebab mahalnya harga daging sapi disebabkan pemerintah Australia lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri yang melonjak tinggi setelah pandemi Covid-19 mulai terkendali.
Dinas Ketahanan Pangan Kelautan Perikanan (DKPKP) DKI Jakarta memprediksi kenaikan harga pangan menjelang Idulfitri nanti
- Heboh Mak-Mak Bawa Celurit Kejar Petugas SPBU di Cinunuk Bandung
- Polri Persiapkan Pengamanan Arus Mudik Lebaran 2025
- KAI Catat 16.653 Tiket Mudik Lebaran 2025 Sudah Terjual
- Penjualan Tiket Arus Balik Lebaran 2025 Sudah Dibuka
- Tiket KA Lebaran Idulfitri Sudah Bisa Dipesan
- Tren Busana Lebaran 2025, Ivan Gunawan Hadirkan Kingdom of Love