Kabar Gembira, Australia Akan Keluarkan Visa Pertanian Untuk Negara ASEAN

Pekerja musiman dari Inggris yang dikenal dengan istilah 'backpackers' selama ini mengisi sekitar 25 persen keseluruhan pekerja di ladang pertanian di Australia setiap tahunnya dan mereka yang berasal dari Inggris berjumlah sekitar 10 ribu orang.
David mengatakan visa ini harus bisa merekrut lebih dari 10 ribu pekerja setiap tahunnya.
"Visa itu akan berlaku selama tiga tahun, dan mereka akan bekerja selama enam sampai sembilan bulan," katanya.
"Mereka kemudian kembali ke negara asal selama tiga bulan, setiap tahunnya selama tiga tahun tersebut."
"Ini langkah besar, setelah ada visa pertanian resmi dan kami mencapai persetujuan dengan 10 negara ASEAN, kami kemudian bisa menambahkan dengan negara-negara lain di masa depan."
David mengatakan visa ini akan memiliki kondisi yang berbeda dari program pekerja Pasifik dan skema pekerja pemetik buah musiman.
Petani: Percaya setelah menjadi kenyataan
Ketika ditanya apakah dia percaya bahwa visa baru ini akan menjadi kenyataan nantinya, Fiona dari Federasi Petani Nasional di Australia menjawab "belum yakin".
"Rinciannya masih harus dilakukan. Saya kira ini masih harus dibicarakan di tingkat Kabinet dan oleh Komite Kajian Anggaran," katanya kepada ABC.
Australia akan membuat visa khusus bagi pekerja di bidang pertanian bagi warga dari sepuluh negara anggota ASEAN termasuk Indonesia
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya