Kabar Gembira Efektivitas Vaksin COVID-19 dari Israel

Kabar Gembira Efektivitas Vaksin COVID-19 dari Israel
Petugas medis bersiap memberikan suntikan vaksin kepada seorang pria di Yerusalem Timur ketika Israel melanjutkan kampanye vaksinasi nasional di tengah lockdown nasional ketiga COVID-19 di negara itu.(REUTERS/RONEN ZVULUN)

Namun kalangan pakar mengingatkan bahaya merilis data mentah karena bisa disalah-artikan.

Sewaktu Clalit mempublikasikan data awal dua pekan lalu yang menyebutkan vaksin Pfizer efektif menekan kasus infeksi sampai 33 persen, orang membuat kesimpulan keliru bahwa vaksin Pfizer tidak efektif karena tidak sesuai dengan klaim efikasi 95 persen.

Akibatnya, terjadi kegaduhan.

Inggris bahkan sampai menunda pemberian dosis kedua hingga 12 pekan sehingga berlawanan dengan jeda 21 hari yang menjadi dasar uji klinis Pfizer.

Tetapi menyimpulkan efektivitas vaksin memang bisa dianggap terburu-buru untuk saat ini.

“Penyakit menular itu sangat tak terduga, jadi Anda perlu data banyak untuk memupus ketidakterdugaan itu,” kata Natalie Dean, pakar biostastik dari Universitas Florida di Gainesville seperti dikutip jurnal Nature.

Dampak vaksin juga akan lebih sulit ditaksir di wilayah-wilayah yang berhasil mengendalikan pandemi lewat lockdown dan protokol kesehatan yang ketat.

Lain hal, penularan yang masih merajalela membuat studi dampak vaksin kian rumit lagi, kecuali cakupan vaksinasi sudah luas sekali.

Ada kabar dari Israel soal efektivitas vaksin COVID-19 dari Israel, semoga bermanfaat.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News