Kabar Gembira untuk Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi
jpnn.com - JAKARTA – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan melakukan evaluasi program beasiswa pendidikan mahasiswa miskin (bidik misi). Sebab, di beberapa daerah, hal itu tidak lagi disambut antusias. Salah satu penyebabnya adalah uang saku yang kecil.
Karena itu, Kemenristekdikti berencana menaikkan unit cost beasiswa unggulan pemerintah ini.
Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Intan Ahmad mengatakan, rata-rata mahasiswa penerima bidik misi mendapatkan uang saku Rp 600 ribu/bulan.
’’Biasanya cair dirapel tiga bulanan,’’ katanya kemarin. Uang saku itu dinilai terlalu kecil. Untuk bayar kos saja hampir tidak tersisa. Apalagi di kota-kota besar seperti Depok, Jakarta, Bandung, dan Jogjakarta.
Ada laporan bahwa uang saku itu tidak dibelanjakan untuk keperluan mahasiswa sendiri. ’’Contohnya di ITS. Ada mahasiswa yang menggunakan uang saku bidik misi untuk diberikan ke orangtuanya,’’ kata Intan.
Guru besar Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengungkapkan skenario yang dikaji untuk menambah uang saku bidik misi. Misalnya, menambah unit cost setiap mahasiswa yang sekarang dipatok Rp 12 juta/tahun.
Penambahan unit cost itu bisa diterapkan dengan jalan mengurangi kuota penerima bidik misi. ’’Kajiannya masih berlangsung,’’ tutur dia.
Pengamat pendidikan Indra Charismiadji berpendapat, menaikkan uang saku harus dikaji mendalam. Apalagi anggaran pemerintah terbatas. ''Jika mahasiswanya dieenakan terus, semangat untuk kuliahnya bisa tidak maksimal,’’ katanya.
JAKARTA – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan melakukan evaluasi program beasiswa pendidikan mahasiswa
- Upaya Astra Meningkatkan Literasi Siswa & Guru, Transformasi Digital Sekolah
- Puncak Acara Pertamina Goes to Campus 2024 Segera Digelar di Unmul Samarinda
- Penjelasan Mendikdasmen soal Penempatan Guru PPPK, Sekolah Swasta Bisa Lega
- Arfa Wirasena Ardhana dan Raffi Adhemar Raih Juara di Kejuaraan Robotika Nasional 2024
- Unika Atma Jaya Raih Peringkat 3 Universitas Swasta Terbaik di Indonesia
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap Kebijakan PPDB, Tetap Sistem Zonasi?