Kabar Gembira untuk Pasien Luka Bakar yang Tak Mampu, Begini
jpnn.com, JAKARTA - Cell & Growth Faktor Biotechnology (CGBIO) dan Daewoong Indonesia bekerja sama memasok bantuan untuk perawatan pasien luka bakar di Indonesia.
CEO CGBIO Hyun Seung Yu menyatakan sponsorship ini merupakan bagian dari proyek tindak lanjut dari "Program Peningkatan Kapasitas Tim Medis Luka Bakar Korea-ASEAN" yang dilakukan oleh Hallym University Hangang Sacred Heart Hospital dan Hallym Burn Foundation.
Perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pengobatan regeneratif itu menyebut program dirancang untuk membantu pasien luka bakar di Indonesia yang belum menerima perawatan luka bakar secara layak.
"Terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan ekonomi dan sosial pada dukungan staf medis," kata dia.
CGBIO mengirimkan bantuan berupa pakaian pelindung, masker, dan krim pelembab untuk pasien luka bakar ke tujuh rumah sakit di Indonesia pada September lalu.
Hyun Seung Yu menyebut beberapa rumah sakit yang menerima bantuan adalah RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), RS Pusat Pertamina (RSPP), RS Bunda Jakarta, dan 13 tenaga medis lainnya.
"Perawatan yang lebih efektif juga diberikan, produk CGBIO seperti Easydew MD Moisture Cream (krim pelembab), EasyFoam (Dressing Foam), dan CuraVAC (Negative Pressure Wound Therapy/NPWT)," beber dia.
Hyun Seung Yu menyampaikan akan terus bekerja sama dengan Daewoong Indonesia dan Hallym Burn Foundation untuk meningkatkan lingkungan perawatan bagi pasien Indonesia. (mcr10/jpnn)
Cell & Growth Faktor Biotechnology (CGBIO) dan Daewoong Indonesia bekerja sama memasok bantuan untuk perawatan pasien luka bakar di Indonesia.
- Sudah Ada Kabar Gembira untuk Honorer Lulus PPPK 2024, Alhamdulillah
- Sri Mulyani Keluarkan Surat Perintah Penghematan Anggaran Negara, Ini Daftarnya
- PT Wellesta CPI Dukung Pemerintah Perkuat Akses Layanan Kesehatan di Pedalaman
- Kabar Gembira untuk Honorer, Status PPPK Paruh Waktu Hanya Sebentar
- Luar Biasa, Ini 5 Manfaat Terapi Biofeedback untuk Kesehatan
- Kabar Gembira dari Pak Sekda untuk Honorer yang Sempat Diberhentikan