Kabar Habib Umar Ditangkap Cuma Hoaks, Pelakunya di Sumedang
jpnn.com, JAKARTA - Polri kembali disibukkan oleh peredaran hoaks di media sosial. Kali ini hoaks soal penangkapan terhadap ulama kondang Habib Umar bin Hafidz di wilayah Samarinda, Kalimantan Timur.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, tidak ada penangkapan terhadap Habib Umar di Samarinda. Bahkan, Mabes Polri sudah meminta konfirmasi dari Kapolda Kaltim.
“Berita itu berita hoaks. Kejadian Habib Umar itu hari Kamis, lokasi beliau ceramah di Stadion Madya Sepanja dan Masjid Baitul Mutaqien, jamaahnya cukup banyak, ribuan," ujar Dedi di kantornya, Senin (15/10).
Dedi menuturkan, pihak panitia juga meminta bantuan kepolisian untuk mengamankan ceramah Habib Umar. Kalaupun ada personel Brimob dengan senjata laras panjang, katanya, hal itu sesuai dengan sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Namun, hal itu ternyata dianggap sebagai upaya menangkap Habib Umar. Selanjutnya, ada yang menyebar hoaks penangkapan Habib Umar hingga viral.
"Viral berita hoaks seolah-olah habib pas turun dari ceramah dikawal oleh Brimob, ditangkap. Karena pas Brimob yang ngawal SOP-nya pakai senjata panjang semua," ujar Dedi.
Menurutnya, polisi sudah mengetahui akun Facebook penyebar hoaks penangkapan Habib Umar. Yakni akun Valeria Donna Donovan di Facebook yang dideteksi berada di Sumedang.
Hanya saja, polisi belum menangkap pelakunya. "Belum dilakukan upaya paksa, profil dulu ya. kita harus lebih berhati-hati," pungkas Dedi.
Polri kembali disibukkan oleh peredaran hoaks di media sosial, kali ini kabar bohong soal penangkapan terhadap ulama kondang Habib Umar bin Hafidz di Kaltim.
- Propam Periksa 256 Senjata Api Personel Kepolisian di Polda Kalsel
- Acungi Jempol Mabes Polri, Edi Minta 18 Oknum Polisi Diduga Peras WN Malaysia Dipecat
- Gelar Aksi di Mabes Polri, Sakral Desak Mantan Kepala Daerah di Dumai Ini Segera Diproses Hukum
- Ajudan Pastikan Rekaman Suara Mirip Jokowi Hoaks
- 26 Pati Polri Naik Pangkat, 2 Irjen Resmi jadi Komjen
- Bawaslu Minta Setop Penyebaran Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Pilkada Serentak