Kabar Kematian 2 Anggota ISIS Asal Australia Dikhawatirkan Dorong Perekrutan

"Mereka masih menjadi ikon, tetapi sekarang mereka adalah ikon yang menjadi martir. Jadi, yang disayangkan adalah ... apa yang terjadi pada mereka tak akan, dengan cara apapun, merugikan upaya perekrutan yang mereka lakukan," kemukanya.
Pakar terorisme Greg Barton, dari Universitas Monash, mengatakan, perhatian harus lebih ditekankan dalam membicarakan kiprah Khaled dan Elomar.
"Kami harus berhati-hati untuk tak membuat mereka sebagai martir. Tentu saja apa yang mereka lakukan adalah jahat, tapi menggambarkan mereka sebagai 'pelaku kejahatan' benar-benar membuat mereka terlihat lebih penting dari siapa mereka sebenarnya," utaranya.
Ia mengungkapkan, "Mereka hanya pemuda agresif yang bodoh yang bertindak sangat menyedihkan, dan mementingkan diri sendiri. Jadi penting bagi pemerintah, dan masyarakat Australia pada umumnya, untuk tak melebih-lebihkan peran mereka."
Keyser Trad, dari Asosiasi Persahabatan Islam, mengatakan, langkah strategis terbaik yang Pemerintah Australia bisa lakukan adalah mencurahkan perhatian kepada keluarga dua pemuda tersebut.
"Saat-saat seperti ini kita harus menunjukkan beberapa pertimbangan bagi keluarga dan menawarkan belasungkawa," ujarnya.
Ia menerangkan, "Keluarga yang menghabiskan hidup mereka membesarkan anak-anak ini, hanya untuk memiliki anak-anak ini direnggut haknya oleh entitas yang tak diketahui, karena keduanya pergi dan bergabung dengan kelompok itu, suatu alasan yang bahkan tak mereka mengerti, keluarga membutuhkan dukungan kami."
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, telah menggambarkan pasangan itu sebagai "teroris jahat", dan mengatakan bahwa kemungkinan besar mereka telah tewas.
Sejumlah pakar terorisme dan tokoh masyarakat memperingatkan, potensi perekrutan jihadis asal Australia bisa meningkat jika laporan kematian 2 anggota
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'