Kabar Mantan Pebulu Tangkis Indonesia: Jadi Komentator Sampai Pensiun di Perth

Masa puncak kebanyakan atlet adalah antara usia 20 sampai 30 tahunan dan setelah itu mereka masih memiliki waktu untuk melanjutkan "karir kedua" dalam kehidupan mereka.
ABC Indonesia berbicara dengan tiga mantan atlet bulu tangkis Indonesia, yaitu Yuni Kartika, Lilik Sudarwai dan Elizabeth Latif yang melakukan tiga hal yang sangat berbeda, setelah berhenti bermain bulu tangkis.
Bagi para pecinta bulu tangkis Indonesia dan juga penonton televisi, Yuni Kartika mungkin tidak asing lagi karena walau sudah berhenti, perempuan asal Pekalongan ini tetap melakukan sesuatu berhubungan dengan bulu tangkis.
Yuni menekuni karir di dunia penyiaran, mulai dari menjadi reporter olahraga sampai sekarang menjadi penyiar atau komentator terutama di pertandingan bulu tangkis baik di tingkat lokal maupun internasional.
"Saya pensiun dari bulu tangkis di tahun 1996. Saya kemudian sekolah penyiar dulu lalu magang di TVRI dan RCTI sebelum akhirnya jadi penyiar dan komentator olahraga," kata Yuni Kartika.

Menurutnya, dia memang dari awal sudah merencanakan untuk berkiprah di bidang penyiaran televisi setelah pensiun dari bermain bulu tangkis.
"Harapannya bulu tangkis bisa lebih terkomunikasikan dengan baik di masyarakat dan membuat bulu tangkis lebih populer lagi di Indonesia," kata Yuni dalam percakapan dengan wartawan ABC Indonesia Sastra Wijaya, hari Rabu (4/11).
Masa puncak kebanyakan atlet adalah antara usia 20 sampai 30 tahunan dan setelah itu mereka masih memiliki waktu untuk melanjutkan
- Kabar Baik buat Australia Menjelang Jumpa Timnas Indonesia
- Kabar Baik Bagi Timnas Indonesia Menjelang Jumpa Australia
- Istri Mantan Atlet Australia Ingin Suaminya Ikut Diadili dalam Kasus Prostitusi
- Kabar Australia: Akhir Manis untuk Persahabatan Seekor Burung dan Anjing
- Timnas Basket Indonesia Coba Manfaatkan Kecepatan saat Jumpa Australia
- Timnas Basket Berharap Tuah Lester Prosper di Laga Lawan Australia dan Korea