Kabar Mantan Pebulu Tangkis Indonesia: Jadi Komentator Sampai Pensiun di Perth

Kabar Mantan Pebulu Tangkis Indonesia: Jadi Komentator Sampai Pensiun di Perth
Yuni Kartika dulu tampil di lapangan sekarang memberikan analisa dari luar lapangan. (Foto: Supplied)

"Setelah saya lulus dari Lemhannas, saya jadi tahu bahwa Indonesia punya kelemahan besar dalam berkoordinasi di semua lini dan ego sektoralnya tinggi sekali."

"Ini sangat kuat juga terjadi di olahraga." katanya.

Lebih lanjut Lilik mengatakan menciptakan seorang juara di bidang olahraga sebenarnya tidaklah terlalu sulit.

"Yang sulit itu berkoordinasi dan mengintegrasikan seluruh komponen sehingga lebih efektif dan efisien dalam membina atlet," katanya.

"Jika pembinaan berjalan seperti ini sulit bagi Indonesia untuk menciptakan juara-juara tingkat dunia."

"Dan juga sport science adalah hal yang mutlak."

Lilik Sudarwati juga mendesak agar pemerintah memberikan komitmen penuh untuk membina olahraga.

"Kita ini bangsa besar dengan jumlah penduduk 270 juta, harusnya kita bisa nomor satu di Asia Tenggara dari sekarang peringkat empat atau lima, kalau strategi kita benar."

Masa puncak kebanyakan atlet adalah antara usia 20 sampai 30 tahunan dan setelah itu mereka masih memiliki waktu untuk melanjutkan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News