Kabar Mantan Pebulu Tangkis Indonesia: Jadi Komentator Sampai Pensiun di Perth

"Contohnya kalau dananya tidak banyak, kita fokus cabang olahraga individual, kirim atlet kita berlatih di luar negeri selama beberapa tahun.
"Karena menunggu dilatih di Indonesia tidak akan sampai-sampai prestasinya."
"Banyak sekali bibit-bibit bagus di Indonesia namun ketika beranjak dewasa hilang karena iklim latihan dan sparing partner kurang," ujar Lilik, yang juga mengatakan ketertinggalan Indonesia adalah di bidang 'sport science'.
Elizabeth Latif menetap di Perth

Elizabeth Latif pensiun dari bulu tangkis di tahun 1988, setahun setelah dia menjuarai turnamen Konika Cup di Singapura mengalahkan pemain China Gu Jiaming 1-11, 11-6, 11-6.
"Ini turnamen yang paling mengesankan bagi saya, karena di semifinal saya mengalahkan pemain China lainnya, Han Aiping," kata Elizabeth Latif kepada wartawan ABC Indonesia Sastra Wijaya.
Han Aiping bersama dengan Li Lingwei adalah dua pemain tunggal putri terbaik China dan juga dunia saat itu.
Setelah turnamen tersebut, Itje panggilan Elizabeth mengalami cedera dan bermaksud mengundurkan diri, namun diminta untuk bertahan selama setahun oleh pelatih tunggal putri saat itu, Minarni Sudaryanto.
Masa puncak kebanyakan atlet adalah antara usia 20 sampai 30 tahunan dan setelah itu mereka masih memiliki waktu untuk melanjutkan
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Hasil Babak Grup Piala Asia U-17 2025: Indonesia dan Uzbekistan Digdaya, Australia Apes
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Pemerintah Australia Umumkan Anggaran Baru, Ada Kaitannya dengan Migrasi