Kabar Pilu dari Kota Batu, Semoga Cepat Berlalu, Amin
Dari 70 hotel yang tergabung di PHRI tersebut, ada kurang lebih sebanyak 28 hotel besar dengan jumlah karyawan yang cukup banyak.
Selain hotel-hotel besar yang menghentikan sementara kegiatan operasional mereka, lanjutnya, untuk hotel-hotel kecil yang ada di wilayah Kota Batu, sebagian kecil masih tetap beroperasi. Hotel-hotel kecil relatif tidak memiliki jumlah karyawan yang banyak.
"Sebetulnya mereka masih buka. Namun, saya tidak tahu ada tamu atau tidak. Karena biaya operasional untuk hotel yang kecil tidak terlalu besar, ada yang ditunggu oleh pemiliknya sendiri," ujarnya.
Sujud menjelaskan, secara garis besar, kondisi usaha hotel dan restoran di Kota Batu saat ini merupakan yang paling berat.
Dampak ekonomi sesungguhnya tidak hanya dirasakan oleh sektor hotel dan restoran saja, akan tetapi juga pada sektor usaha lain yang terkait.
Kota Batu sebagai kota wisata memiliki keterkaitan pada masing-masing sektor perekonomian.
Jika kunjungan wisatawan meningkat, maka hotel dan restoran akan kembali hidup, termasuk juga para pedagang kaki lima, termasuk penjual oleh-oleh.
"Jadi, ketika kami tidak beroperasi, banyak pihak yang juga terdampak. Namun di sisi lain, kami menyadari bahwa di Kota Batu saat ini harus menerapkan PPKM," katanya.
Sujud Hariadi menyampaikan kabar buruk di Kota Batu, Jatim, simak penjelasan lengkapnya.
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Rayakan Tahun Baru 2025 di The Royale Krakatau, Nikmati 'Gatsby Gala Night Luxury'
- Khofifah Dinanti untuk Lanjut Pimpin Jatim 2 Periode, Masyarakat Sudah Rasakan Banyak Manfaat
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- PDIP Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Bawa Jatim dan Surabaya Lebih Maju
- TUI Blue Berawa Hotel dan Vila Kini Hadir di Bali, Usung Konsep Persawahan