Kabar Terbaru Kasus Majikan yang Aniaya ART dan Paksa Makan Tahi Kucing
jpnn.com, SURABAYA - Kasus asisten rumah tangga (ART) berinisial EAS yang, dianiaya majikannya hingga dipaksa memakan kotoran kucing, kini sudah memasuki babak baru.
Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya menyatakan berkas kasus majikan berinisial FF itu sudah P21. Kelengkapan itu diumumkan setelah memenuhi dua alat bukti yang cukup.
"Berkas sudah lengkap," kata Kasi Pidana Umum (Pidum) Kejari Surabaya Fariman Isandi Siregar saat dikonfirmasi, Senin (21/6).
Setelah dinyatakan lengkap, pihaknya akan menunggu pelimpahan tersangka. "Kalau sudah semua nanti segera disidangkan kasus itu," tuturnya.
Seperti diketahui, EAS dimasukkan majikannya ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) dengan laporan gangguan jiwa.
Namun, saat dirawat, petugas mendapati kejanggalan di tubuh perempuan tersebut.
Perempuan 54 tahun itu mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya. Bahkan, dia dipaksa memakan kotoran kucing oleh sang majikan.
Seluruh tindak kekerasan yang dilakukan perempuan berprofesi sebagai pengacara itu dilakukan secara sadar karena rasa kesalnya.
Berkas kasus penganiayaan seorang majikan berinisial FF di Bangkalan di Surabaya sudah lengkap, Kejari tinggal menunggu pelimpahan tersangka.
- Jam Tangan Dirdik Jampidsus Kejagung Disorot, ART: Sikapi dengan Bijak
- Eks Asisten Paula Verhoeven Ungkap Tindakan Sang Majikan Terhadap Baim, Oh Ternyata
- Kejagung Sita Hampir Rp 1 T di Kasus Suap Kasasi Ronald Tannur, ART: Rekor
- ART di Bandung Cabuli 2 Anak Di Bawah Umur, Modusnya Bikin Geleng Kepala
- ART Dukung Langkah Tegas Kapolri Menggebuk Mafia Tanah
- Polisi Buru Pelaku Perampokan dan Penyekapan ART di Palembang