Kabar Terbaru soal Kans Eko Yuli Tampil di Asian Games 2018
jpnn.com, JAKARTA - Panitia Asian Games 2018 (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee/Inasgoc) sangat mendukung cabang olahraga angkat besi kelas -62 kilogram putra yang merupakan spesialisasi Eko Yuli Irawan dilombakan.
Meski begitu, Inasgoc tidak bisa memutuskan secara sepihak. Mereka harus melapor kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku ketua dewan pengarah Inasgoc.
“Inasgoc tidak bisa mengambil keputusan mengingat presiden OCA dan pemerintah Indonesia telah memutuskan sejak 2017 bahwa di Asian Games 2018 akan dipertandingkan maksimal 462 nomor," kata Deputi 1 Inasgoc Harry Warganegara, Minggu (11/3).
Menurut Harry, alasan Asian Weightlifting Federation (AWF) mencoret kelas itu karena mengacu pada kelas yang diperlombakan pada Olimpiade 2020 tidak mendasar.
Sebab, International Weightlifting Federation (IWF) belum menetapkan kelas yang dihelat pada Olimpiade 2020.
"Memang ada keputusan dari OCA bahwa nomor yang dipertandingkan pada Asian Games 2018 harus mengacu pada Olimpiade 2020 dan ini diputuskan sejak pertengahan 2017. Namun, AWF tidak bisa menjadikan sebagai alasan dengan mencoret kelas -62 kg putra. Apalagi, IWF belum memutuskan," katanya.
Sementara itu, Ketua Harian PB PABBSI Joko Pramono menyambut baik adanya pemberitahuan dari AWF yang menyetujui kelas -62 kg putra.
Bahkan, dia mengaku sudah melaporkan surat pemberitahuan tersebut kepada Sesmenpora Gatot S Dewa Broto.
Panitia Asian Games 2018 sangat mendukung cabang olahraga angkat besi kelas -62 kilogram putra yang merupakan spesialisasi Eko Yuli Irawan dilombakan.
- Warganet: Pembukaan Olimpiade Paris Beda Kelas dengan Asian Games 2018
- Olimpiade Paris 2024: Eko Yuli Irawan Gagal, Harapan Medali dari Cabor Angkat Besi Masih Ada
- Catatan Manis Eko Yuli Irawan Terhenti di Olimpiade Paris 2024
- Eko Yuli Irawan Ungkap Situasi yang Membuatnya Gagal Rebut Medali Olimpiade Paris
- Olimpiade Paris 2024: Eko Yuli Irawan Gagal Bawa Pulang Medali
- Live Streaming Angkat Berat 61kg Olimpiade Paris 2024, Ada Eko Yuli, Sekarang