Kabar Warga Indonesia di Selandia Baru Setelah Aturan Lockdown Dilonggarkan

Kabar Warga Indonesia di Selandia Baru Setelah Aturan Lockdown Dilonggarkan
Bisnis mengelola Kaingahou Estate oleh Tedy Sutedja dan Monica Danubroto di Palmerston North terganggu karena virus corona. (Koleksi pribadi)

Bagi Ririe,'lockdown' selama beberapa pekan tidaklah mengubah kehidupannya. Ia masih bekerja setiap hari di rumah sakit, karena jenis pekerjaanya termasuk kategori 'essential workers', atau pekerja di sektor penting.

Menurutnya keputusan cepat Selandia Baru untuk menutup negaranya dari kedatangan warga dari luar negeri menjadi kunci sukses keberhasilan menangani virus corona sejauh ini.

"Di rumah sakit juga sudah mempersiapkan diri dengan baik sebelum lockdown, dan tidak ada kepanikan. Kebanyakan yang kena virus juga dikarantina di rumah masing-masing," tambah Ririe.

Lantas apa yang dilihat Ririe sebagai keberhasilan Selandia Baru dalam menangani virus corona dibandingkan dengan Indonesia?

"Menurut saya dari jauh, kalau semua warga disiplin dan nurut, pasti akan berhasil. Namun kalau melihat berita, seperti misalnya soal pulang kampung, dimana warga malah berusaha melakukan dengan diam-diam."

Ririe mengatakan di Selandia Baru warganya saling menjaga jarak dengan baik, ketika di jalan maupun saat belanja di supermarket.

"Di supermarket misalnya kalau ada yang mau beli buah, dan kemudian ada yang mendekat, orang itu akan memalingkan muka seperti meminta kita menjaga jarak. Kalau kita bergeser, dia akan mengucapkan terima kasih."

"Ada tindakan saling menghormati dan menjaga jarak masing-masing."

Apa yang dilakukan sebagian warga Selandia Baru di hari pertama pelonggaran 'lockdown' berkenaan dengan virus corona? Selandia Baru menurunkan status lockdown dari level 4 ke level 3 Terjadi antrian di restoran makana cepat saji di hari pertama pelongg

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News