Kabareskrim: Ini Murni Penegakan Hukum
Sabtu, 06 Oktober 2012 – 13:09 WIB
JAKARTA--Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Sutarman meminta publik tidak membenturkan Kepolisian RI dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini ia ungkapkan setelah melihat pemberitaan di media massa yang seolah-olah menggambarkan terjadi permusuhan antara KPK dan Mabes Polri. Terutama saat Polri mencoba melakukan penangkapan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan di gedung anti korupsi itu. "Itulah, penyidik kan memutuskan itu tidak melihat situasi. Makanya saya jumpa pers ini, karena ini seperti dikaitkan, dibenturkan. Seolah-olah sengaja dilakukan. Kalau dibenturkan terus, gimana mau tangkap pelakunya," tegas Sutarman.
"Jangan dibawa ke masalah yang seolah-olah terjadi benturan kepentingan KPK dan Polri. KPK adalah institusi yang harus didukung dan kita besarkan. Itulah komitmen kita. Jangan dibenturkan menjadi masalah besar," ujar Sutarman dalam jumpa pers di kantor Divisi Humas, Jakarta Selatan, Sabtu, (6/10).
Rencana penangkapan Novel yang diduga terlibat kasus penganiayaan berat itu, dilakukan pada Jumat malam (5/10). Itu dilakukan bersamaan ketika KPK tengah memeriksa Inspektur Jenderal Djoko Susilo yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi di proyek simulator Korlantas. Mengapa kedatangan Polda Bengkulu itu bersamaan ketika Djoko diperiksa dan menimbulkan suasana berbeda di KPK.
Baca Juga:
JAKARTA--Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Sutarman meminta publik tidak membenturkan Kepolisian RI dan Komisi Pemberantasan
BERITA TERKAIT
- 629 Karhutla Terjadi di Indonesia Sepanjang 2024
- BMKG: Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Ringan pada Jumat Pagi
- Hakim PN Medan Tolak Eksepsi Ratu Entok Terdakwa Penista Agama
- BPBD Sumenep Dirikan Posko Siaga Untuk Tekan Risiko Bencana
- Laskar Merah Putih Minta Majelis Hakim PN Tanjung Karang Tegakkan Keadilan
- KPK Diminta Tuntaskan Perkara Korupsi yang Mandek di Periode Sebelumnya