Kabel Semrawut Berujung Maut, Tanggung Jawab Siapa?
Sultan Rif'at Alfatih terlihat sumringah karena kedatangan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Tapi kunjungan Menko Polhukam itu tidak dalam situasi yang ideal.
Komunikasi antara Mahfud dan Sultan, meski berjalan lancar, hanya bisa dilakukan lewat teks atau tulisan.
Sudah tujuh bulan terakhir Sultan tidak bisa makan atau bicara layaknya orang normal.
Pita suara dan kerongkongannya rusak parah, sehingga ia harus makan dan minum melalui selang nasogastrik (NGT) Silikon yang dimasukkan melalui hidung.
Karena kondisinya, ia terancam malnutrisi akibat kurangnya asupan gizi dari makanan yang masuk. Berat badannya menyusut dari 67 kilogram menjadi 46 kilogram.
Kondisi ini dialami Sultan setelah ia terkena sambaran kabel yang menjuntai di ruas Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada Januari lalu.
Saat itu, Sultan yang tengah menghabiskan waktu libur semesternya di Jakarta, mengendarai sepeda motor bersama teman-temannya dari rumahnya di Bintaro ke arah Jalan TB Simatupang.
Kalau mau dirunut, mungkin jumlah korban kabel semrawut di Indonesia tidak sedikit
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Indonesia Wilayah Paling Strategis, Ketum LDII: Kita Harus Siap Bela Negara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina