Kabinet Harus Profesional Jika Indonesia Ingin Atasi Tantangan Ekonomi

Indonesia, sebut Tom, harus menempatkan lebih banyak orang profesional karena jika tidak mata uang Rupiah diprediksi akan terdampak dan perekonomian akan melambat.
"Sekali lagi bukan karena kami ingin atau kami menyukainya tapi karena keadaan akan memaksa kami untuk menempatkan orang profesional di Kabinet."
Profesionalisme itu, kata Tom, tak ada hubungannya dengan latar belakang sang Menteri.
"Hal lain yang ingin saya tekankan adalah profesionalisme dari para Menteri, menurut pengalaman saya 4 tahun ini, tak ada hubungannya dengan apakah mereka berasal dari partai politik atau tidak," jelasnya.
"Kolega saya dari partai politik sangat profesional, berpikiran terbuka, berorientasi kerja tim dan progresif."
"Dan ada kolega kerja saya yang disebut dari kalangan profesional malahan sangat politis, paling tidak profesional, tidak jujur, jadi tak ada hubungannya apakah ia berasal dari latar belakang politik atau profesional."
Tom meyakini akan ada cukup peningkatan dalam profesionalisme di Kabinet mendatang jika Presiden Jokowi kembali terpilih.
"Bukan karena Presiden menginginkan itu, tapi karena terpaksa demikian oleh keadaan."
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia