Kabinet Harus Profesional Jika Indonesia Ingin Atasi Tantangan Ekonomi

Peneliti senior dari Core (Pusat Reformasi Ekonomi) Indonesia, Mohammad Faisal, mengatakan inti dari Kabinet yang lebih profesional adalah kompetensi para Menteri yang harus lebih bagus, terutama dalam mengatasi sektor-sektor atau bidang-bidang yang terkait dengan ekonomi.
"Profesional sudah pasti, tapi profesional yang kompetensinya juga lebih bagus dari yang sudah-sudah. Tapi itu tidak menutup juga bagi kalangan yang masuk dari jalur politisi, asalkan dia punya kompetisi itu."
"Jadi kalau kita mendualisme antara profesional dengan politisi, ini seolah-olah politisi ini tidak profesional. Padahal, yang dari politisi-pun ada yang sebenarnya punya kompetensi," paparnya kepada ABC (9/5/19).
Jika sosok Menteri dalam Kabinet bukanlah orang yang ahli di bidangnya, maka artinya Indonesia membutuhkan terobosan-terobosan dalam lima tahun ke depan.
"Misalnya di bidang energi. Karena satu untuk mengurangi ketergantungan energi fosil terutama minyak, untuk mendorong pengembangan energi baru terbarukan, yang semestinya makin lama makin besar urgensinya."
"Jadi harus dimulai secepat mungkin dalam 5 tahun ke depan," sebut Faisal yang menjabat Direktur Eksekutif Core Indonesia ini.
Meski demikian, tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia ke depan tentu saja tak hanya bersumber dari sektor energi.

- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia