Kabinet Ical Tak Punya Karakter

Kabinet Ical Tak Punya Karakter
Kabinet Ical Tak Punya Karakter
Pada sisi lain, kata Armin, hilangnya kader-kader muda potensial makin diperparah dengan munculnya nama-nama lain yang kekaderannya tidak jelas. Sebut misalnya Rizal Mallarangeng dan Fuad Mansyur. Belum saatnya mereka menduduki pos-pos penting selevel ketua. "Tidak apa-apa nama-nama itu masuk di Golkar. Tapi bukan di pengurus harian, melainkan di badan-badan yang sifatnya ad hoc," ungkapnya.

Rizal Mallarangeng misalnya, dia katakan belum cocok menduduki posisi ketua Bidang Pemikiran dan Kajian Kebijakan. Adik kandung Andi Mallarangeng itu sebenarnya bisa dioptimalkan di badan penelitian dan pengembangan (litbang).

Armin juga menilai pembentukan struktur baru yang sepertinya ingin lebih menciptakan struktur yang fungsional, tapi justru akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Antara lain, posisi ketua OKK yang hilang lalu diganti dengan Ketua Bidang Organisasi dan Daerah. "Itulah antara lain yang rancu, sehingga menurut saya struktur baru DPP ini kehilangan karakter," tegasnya.

Terpisah, Ketua Lembaga Pengelola Kader (LPK) DPP, Syamsul Bachri menyebut, struktur DPP yang baru itulah yang baik. Karena itu, ia meminta semua pihak bisa mendukung dan berdoa agar pengurus yang baru itu bisa bekerja lebih baik.

JAKARTA -- Komposisi pengurus harian DPP Partai Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie masih terus menuai kritikan. Masuknya beberapa nama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News