Kabinet Jokowi-JK Jangan Terjebak Jumlah Menteri
jpnn.com - JAKARTA - Penyusunan kabinet Jokowi–JK disarankan tidak terjebak pada berapa jumlah kementerian yang akan dibentuk. Menurut Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (WamenPAN-RB) Eko Prasojo, lebih baik melakukan kebijakan yang bersifat soft, tetapi dalam perjalanan pemerintahan melakukan restrukturisasi jabatan eselon I dan II pada kementerian.
"Pembentukan kabinet 2014–2019 ibarat memperbaiki mesin dari sebuah pesawat yang sedang terbang. Jangan sampai perbaikan itu justru membuat pesawat yang sedang terbang itu malah jatuh, karena ada bagian mesin yang diganti,” tutur Eko usai penutupan Konferensi Tahunan Asian Group for Public Administration (AGPA) ke-4 di Jakarta, Jumat (29/8).
Dikatakan, kalaupun akan merampingkan jumlah kementerian, Eko berharap tidak terlalu drastis, sehingga penataan pegawainya juga tidak menimbulkan persoalan baru.
"Jangan sampai perubahan struktur kabinet justru membuat pemerintahan baru terganggu dengan masalah redistribusi pegawai,” terangnya.
Ditambahkan, sejak 2013 KemenPAN-RB telah melakukan evaluasi terhadap kelembagaan pada 16 kementerian/lembaga. Meskipun belum tuntas, menurut Eko, hasil itu bisa menjadi masukan bagi Kabinet Jokowi-JK.
"Nanti semua akan kami serahkan. Kami juga akan menyampaikan masukan ini secara detail,” pungkasnya. (esy/jpnn)
JAKARTA - Penyusunan kabinet Jokowi–JK disarankan tidak terjebak pada berapa jumlah kementerian yang akan dibentuk. Menurut Wakil Menteri Pendayagunaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemendagri Bikin Acara Identitas Kependudukan Digital Sejalan dengan Asta Cita Prabowo
- Usut Kredit Fiktif Rp220 M, KPK Panggil Pihak BPR Bank Jepara Artha
- Alvalab Hadirkan Layanan Uji Laboratorium di SIAL Interfood Jakarta 2024
- JADE Hadirkan Inovasi Teknologi Praktik Kedokteran Gigi
- KPK Sebut Paman Birin Mangkir dari Pemeriksaan
- Pj Gubernur Agus Fatoni Terima Anugerah Sahabat Pers Award dari SPS Sumut