Kabinet Kerja Rentan Reshuffle

jpnn.com - JAKARTA - Reshuffle atau kocok ulang Kabinet Kerja kemungkinan akan terjadi. Alasan pertama adalah karena Presiden Joko Widodo mengabaikan peringatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang sejumlah nama menteri yang terkait korupsi.
Selain itu, masih ada faktor pendorong lain, yakni kinerja.
“Banyak menteri yang tak punya rekor di bidangnya. Terasa akomodasi politik lebih dipentingkan,” ujar pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA.
“Beberapa nama dari parpol pendukung tak dikenal punya track record di bidangnya. Mereka tak punya success stories di bidang itu,” sambungnya.
Tekanan publik pada menteri-menteri tanpa catatan kinerja ini akan kencang sekali. Belum lagi, pengawasan ketat akan datang dari DPR RI yang dikuasai kubu Koalisi Merah Putih.
“Untuk menjaga kinerja secara menyeluruh, para menteri yang tak punya rekor di bidangnya itu rentan di-reshufle di kemudian hari,” demikian Denny JA. (dem/RMOL)
JAKARTA - Reshuffle atau kocok ulang Kabinet Kerja kemungkinan akan terjadi. Alasan pertama adalah karena Presiden Joko Widodo mengabaikan peringatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mulai Senin 17 Maret, Harga Tiket Bus Mudik Lebaran Mulai Naik, jadi Sebegini
- Presidium PNI Salurkan Bantuan dan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir di Bekasi
- Lepasliarkan 265 Ekor Burung di TN Gunung Halimun Salak, Menhut: Jangan Ditembak,Ya
- Menhut: 7 Juta Hektar Lahan Bisa Dimanfaatkan untuk Perhutanan Sosial
- Sebuah Keresahan Tentang Hak Cipta Karya Seni di Tengah Gempuran Teknologi AI
- Mahkamah Agung Kabulkan PK Antam, Batalkan Kemenangan Budi Said