Kabinet Kerja Rentan Reshuffle
jpnn.com - JAKARTA - Reshuffle atau kocok ulang Kabinet Kerja kemungkinan akan terjadi. Alasan pertama adalah karena Presiden Joko Widodo mengabaikan peringatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang sejumlah nama menteri yang terkait korupsi.
Selain itu, masih ada faktor pendorong lain, yakni kinerja.
“Banyak menteri yang tak punya rekor di bidangnya. Terasa akomodasi politik lebih dipentingkan,” ujar pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA.
“Beberapa nama dari parpol pendukung tak dikenal punya track record di bidangnya. Mereka tak punya success stories di bidang itu,” sambungnya.
Tekanan publik pada menteri-menteri tanpa catatan kinerja ini akan kencang sekali. Belum lagi, pengawasan ketat akan datang dari DPR RI yang dikuasai kubu Koalisi Merah Putih.
“Untuk menjaga kinerja secara menyeluruh, para menteri yang tak punya rekor di bidangnya itu rentan di-reshufle di kemudian hari,” demikian Denny JA. (dem/RMOL)
JAKARTA - Reshuffle atau kocok ulang Kabinet Kerja kemungkinan akan terjadi. Alasan pertama adalah karena Presiden Joko Widodo mengabaikan peringatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week
- Tenaga Non-ASN Lolos Seleksi PPPK Kota Semarang Tak Seusai Kualifikasi, Waduh!
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati
- PERADI-SAI Serukan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat