Kabul

Kabul
Warga Afghanistan naik ke atas pesawat saat mereka menunggu di bandara Kabul, Senin (16/8). Foto: Wakil Kohsar/AFP

Foto-foto evakuasi di atas embassy itu tersebar luas ke seluruh dunia dan menjadi dokumen yang menjadi aib diplomatik paling memalukan bagi Amerika.

Sebuah operasi militer yang dirancang untuk menghancurkan sebuah negara lain ternyata menjadi bumerang yang mempermalukan Amerika sepanjang masa.

Kita semua tidak pernah belajar dari sejarah. Satu-satunya yang kita pelajari dari sejarah adalah bahwa kita tidak pernah belajar dari sejarah.

Amerika juga tidak belajar dari sejarah. Hanya berselang lima tahun kemudian peristiwa yang hampir sama terjadi lagi. Kali ini di Teheran, ibu kota Iran.

Petualangan megalomania ala Amerika meluas dari Asia ke Timur Tengah. Rezim Shah Iran di bawah Reza Pahlevi adalah rezim boneka yang didukung sepenuh hati oleh Amerika.

Iran adalah pusat peradaban besar di masa lalu, yang menyimpan potensi besar sebagai penghalang dominasi dan hegemoni Amerika di masa depan.

Amerika menancapkan pengaruhnya di Iran melalui rezim Pahlevi, yang melakukan modernisasi dan westernisasi Iran.

Keluarga Pahlevi hidup dalam ekstravaganza kemewahan yang ditopang dengan otoriatarianisme mutlak terhadap rakyatnya.

Masyarakat yang ketakutan oleh kehadiran Taliban memaksa masuk pesawat untuk menyelamatkan diri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News