Kabulog Akui Raskin Rawan Penyelewengan
Selasa, 04 September 2012 – 05:40 WIB

Kabulog Akui Raskin Rawan Penyelewengan
SORONG – Kepala Sub Divre Bulog Sorong Junaidi Jamila mengakui dalam pendistribusiannya, beras miskin (raskin) sangat berpotensi untuk diselewengkan. Karena itu untuk mencegah tindak penyelewengan tersebut, Kabulog mengatakan pihaknya tetap memantau penyaluran beras raskin tersebut .
Meski diakuinya, dalam pendistribusiannya, tugas Bulog hanya sampai di tingkat distrik, selanjutnya bagaimana raskin tersebut sampai ke tangan masyarakat miskin, merupakan tugas dan tanggung jawab dari aparat pemerintah, mulai dari distrik, lurah hingga tingkat RT dan RW setempat.
Baca Juga:
Dalam perbincangannya dengan Radar Sorong (JPNN Group) di ruang kerjanya Senin (3/9), Junaidi Jamila yang akrab dengan pers mengungkapkan, sejauh ini, beras raskin di Kota Sorong tersalur dengan baik. Hanya saja diakuinya, ada oknum tertentu yang dalam pendistribusiannya menaikkan harga beras raskin yang semestinya ditebus warga hanya seharga Rp 1.600/Kg naik hingga dalam tingkat tidak wajar .
Selama penyaluran raskin sendiri, Ia beberapa kali mendapatkan laporan dari masyarakat terkait dengan penebusan harga raskin. Dikatakannya, jika beras raskin itu dijual ke masyarakat dengan mempertimbangkan biaya transportasi tentunya merupakan hal wajar. Namun jika sampai harga beras raskin mencapai seperti harga beras bagus lainnya, tentunya sudah tidak wajar.
SORONG – Kepala Sub Divre Bulog Sorong Junaidi Jamila mengakui dalam pendistribusiannya, beras miskin (raskin) sangat berpotensi
BERITA TERKAIT
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung