Kabut Asap di Palangkaraya Sebabkan Pneumonia dan Diare pada Banyak Anak
Kabut di Palangkaraya disebabkan oleh lahan gambut di sekeliling kota yang terbakar perlahan.
Kebanyakan dari mereka sengaja dibakar sebagai cara murah dan mudah untuk membuka lahan.
Ini adalah taktik umum yang menyebabkan masalah setiap musim kering, tapi jauh lebih buruk tahun ini karena kekeringan berkepanjangan.
Seharusnya, Kalimantan mulai diguyur hujan sejak sekitar sebulan yang lalu, tapi hujan sporadis pertama justru baru mulai pekan ini.
Dibutuhkan waktu berminggu-minggu agar hujan lebat turun ke tanah dan memadamkan kebakaran lahan gambut.
Ada sekitar 20.000 tentara yang membantu memadamkan kebakaran di Kalimantan dan Sumatera, tetapi ini adalah pertempuran satu pihak.
Kebakaran sulit untuk ditemukan karena kabut asap, dan mereka sering membakar lebih dari satu meter di bawah permukaan tanah.
Di pinggiran Palangkaraya, sebuah unit militer sedang mencoba untuk menemukan titik terparah dan menghentikan penyebaran api.
Korban termuda dari kabut asap yang melanda wilayah Indonesia dan sebagian Asia Tenggara dibawa ke bangsal anak di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Ada
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata