Kabut Asap Kian Parah

jpnn.com - SAMPIT – Hujan selama beberapa jam yang sempat mengguyur Kota Sampit pada Kamis (18/9) lalu, tidak mengurangi kepekatan kabut asap.
Bahkan kemarin, kabut asap justru semakin tebal dan menganggu pernapasan masyarakat saat beraktivitas pagi hari.
“Sekarang kalau berangkat sekolah harus pakai masker, kalau enggak sesak napas,” keluh Pamungkas, pelajar MTsN Sampit, Jumat (19/9).
Pemkab Kotim masih menetapkan status siaga terhadap bencana kabut asap kebakaran lahan. Kabut asap sendiri mulai menebal dan menyaput Kota Sampit pada sore hingga malam.
Pekatnya kabut asap, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Sanggul Lumban Gaol, diakibatkan faktor kelembaban udara serta angin yang tidak kencang, sehingga asap tidak bisa bergerak.
“Kecuali cuaca panas dan angin kencang, maka kabut asap dapat bergerak,” ujarnya.
Jumlah titik panas saat ini telah berkurang jika dibandingkan sebelumnya yang terpantau sebanyak 15 titik, yakni di Kecamatan Antang Kalang 5 titik, Cempaga 5 titik, Kotabesi 1 titik, Saranau 2 titik, MH Selatan 1 titik, dan Pulau Hanaut 1 titik.
“Titik api hari ini (kemarin, red) tidak terpantau satelit. Kami menunggu data satelit,” ucap Sanggul.
SAMPIT – Hujan selama beberapa jam yang sempat mengguyur Kota Sampit pada Kamis (18/9) lalu, tidak mengurangi kepekatan kabut asap. Bahkan
- Dedi Mulyadi Alihfungsikan Kendaraan Dinas Guburnur Jadi Mobil Rumah Sakit
- Karang Taruna Jakarta Utara Bantu Warga Terdampak Banjir di Kelapa Gading
- Polda Jateng: Kanitgakkum Satlantas Tersangka Kematian Darso Warga Semarang
- Guru di Kuansing Tewas Digorok Pakai Parang, Pelakunya, Astaga!
- Mbak CL Buka Bisnis Terlarang di Kebun Sawit, Begini Akibatnya
- Seluruh Korban Kecelakaan Truk di Sungai Segati Dievakuasi, Total 15 Orang Meninggal