Kabut Asap Mulai Ganggu Pelayaran
Rabu, 19 Juni 2013 – 01:21 WIB
''Untuk pelayaran antarpulau dan antarprovinsi, kami sudah ingatkan kepada nakhoda agar tetap di jalur pelayaran normal. Bila kabut asap dianggap mengganggu jarak pandang dan membahayakan pelayaran, kami minta keberangkatan dibatalkan,'' imbau Fikri.
Khusus nelayan tradisional yang selama ini menangkap ikan di Perairan Bengkalis, Fikri mengimbau tidak mencari ikan terlalu jauh dari daratan. Sebab, jarak pandang yang terbatas dinilai bisa membahayakan siapa saja, termasuk nelayan.
Sementara itu, indeks standar polutan (ISP) di Kota Dumai kemarin pagi tercatat 293. Itu masuk kategori membahayakan kesehatan. Makin siang, kualitas udara makin buruk. Bahkan, sejak pagi hingga petang, matahari tidak terlihat karena terhalang kabut asap. ''Pencemaran udara sudah masuk kategori membahayakan,'' tutur Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai Marjoko Santoso.
Karena kondisi tersebut, warga kota berinisiatif melarang anak-anak mereka pergi ke sekolah. ''Dari pandangan mata saja, sudah terlihat kualitas udara di luar rumah buruk. Karena itu, saya minta anak-anak tidak ke sekolah. Apalagi, ujian sudah selesai,'' kata Herawati, warga Jalan Sudirman.
PEKANBARU - Asap karena kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Bengkalis, Riau, mulai mengganggu pelayaran kemarin (18/6). Administrator
BERITA TERKAIT
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB