Kaca Film Bisa Mengirit Energi di Mobil Listrik? Simak Nih Penjelasannya
jpnn.com, JAKARTA - Efisiensi mobil listrik merupakan kunci dari daya jangkau dan optimalisasi energi yang ada di baterai.
Namun, tak bisa dipungkiri terdapat beberapa hal penting yang turut membuat efisiensi penggunaan energi di mobil listrik bisa tercapai.
Beberapa simulasi yang dilakukan tiap pabrikan, jika dihitung rata-rata mobil listrik memerlukan biaya Rp 75 ribu untuk pengisian daya agar mobil dapat melaju sejauh 120 kilometer.
Dengan jarak sama, mobil konvensional membutuhkan bensin dengan biaya empat kali lipat lebih banyak.
Head of After Sales Service Div PT V-KOOL Indo Lestari, Billy Susanto menjelaskan memilih komponen di mobil listrik sebaiknya didasarkan pada fungsi, salah satunya kaca film.
Jangan hanya melihat dari sisi kegelapan saja, tapi fungsinya untuk mengefisiensi energi di mobil listrik.
“Anggapan makin gelap kaca film, maka semakin menolak panas, sejatinya lahir karena ketidaktahuan dalam membedakan antara panas dan silau. Panas matahari akan dirasakan melalui sengatan perih ke kulit atau timbulnya hawa panas, sementara silau adalah cahaya yang masuk dan diteruskan ke dalam ruang kabin yang tidak membawa energi panas menyegat,” ujar Billy dalam keterangannya, Selasa.
Suhu di kabin mobil listrik tentu butuh pendinginan lebih cepat untuk mereduksi energi terbuang lebih banyak yang menggerakkan kompresor AC.
Memilih komponen di mobil listrik sebaiknya didasarkan pada fungsi, salah satunya kaca film.
- Hadir di GJAW 2024, JKIND Pamerkan Inovasi Kaca Film & Paint Protection
- Chery J6 Bermotif Batik Bakal Dilelang di GJAW 2024, Siapa Mau?
- GJAW 2024, BYD Sediakan Hadiah Mobil Listrik M6 Superior
- GJAW 2024, Aletra Resmi Hadir di Indonesia, Bawa MPV Listrik
- Melantai di GJAW 2024, Mobil Listrik Chery J6 Dibanderol Rp 400 Jutaan
- Diler Neta Pluit dengan Fasilitas 3S Resmi Beroperasi