Kacaunya Gedung Putih di Era Trump, yang Waras Selalu Kalah
jpnn.com, WASHINGTON - Sebuah artikel kontroversial menghiasi koran New York Times Rabu (5/9). Opini itu ditulis salah seorang pejabat pemerintah anonim. Dia mengklaim diri sebagai staf Presiden Donald Trump.
Karena itu, dia mengungkap kisah para pejabat Washington yang sering kewalahan mengerem kegilaan presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) itu.
Dalam artikelnya, si anonim menyatakan bahwa pemerintahan Trump selalu bergolak. Banyak pejabat waras yang selalu beradu argumen dengan suami Melania tersebut. Tujuannya, menyelamatkan citra pemerintahan. Namun, Trump sering tak peduli. Dia mengabaikan masukan orang-orang dekatnya.
Celakanya, staf pemerintahan yang sering tak diacuhkan oleh Trump itu justru mendapat reputasi buruk. Mereka dihujat publik karena dianggap sebagai pembela Trump. Padahal, bukan itu yang sebenarnya terjadi.
”Kami bukan kelompok perlawanan sayap kiri (oposisi, Red). Kami ingin pemerintahan ini sukses,” ujar pejabat tersebut sebagaimana dilansir Associated Press, Kamis (6/9).
Dia menyebut Trump picik. Juga, suka memelihara dendam. Pejabat anonim itu mengatakan, Trump bukanlah pemimpin yang mencerminkan paham konservatif Partai Republik.
Dalam tulisannya, dia menyatakan bahwa Trump sering berbeda pendapat dengan orang-orang dalam pemerintahan. Kendati demikian, Trump akan dengan santai memaparkan pendapat pribadinya kepada publik. Masyarakat pun menganggap kebijakan itu sebagai kebijakan pemerintah.
Soal campur tangan Rusia dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2016, misalnya. Trump berkali-kali menegaskan bahwa Kremlin tidak terlibat. Padahal, penyelidikan resmi pemerintah berujung pada kesimpulan yang menyebut Rusia terlibat.
Sebuah artikel kontroversial menghiasi koran New York Times Rabu (5/9). Opini itu ditulis salah seorang pejabat pemerintah anonim. Isinya
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Kebijakan Donald Trump Berpotensi Bikin Produsen Mobil Dunia Boncos
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS