Kada Jangan jadi Biang Kecurangan Unas
Senin, 18 April 2011 – 22:31 WIB
JAKARTA -- Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengingatkan para kepala daerah agar tidak menjadikan Ujian Nasional (Unas) sebagai alat politik untuk mendongkrak pencitraan. Nuh mengaku masih kerap mendengar adanya intervensi yang dilakukan oleh kepala daerah kepada kepala sekolah (kepsek) agar berani melanggar norma kejujuran. Tujuannya, agar hasil Unas di daerah itu bagus dan selanjutnya diklaim sebagai kesuksesan si kepala daerah.
"Sebenarnya, silahkan saja jika Pemda ingin membentuk suatu tim sukses. Akan tetapi, janganlah membentuk tim sukses untuk melakukan kecurangan. Lebih baik pembentukan tim sukses itu untuk pengayaan dan peningkatan proses belajar mengajar,” ungkap M Nuh di sela kunjungannya di SLB Pembina, Lebak Bulus, Jakarta, Senin (18/4).
Nuh tidak melarang hasil Unas menjadi alat untuk mendongkrak prestasi kepala daerah. Asalkan, tidak dengan menghalalkan kecurangan. "Bagus kan kalau Unas bisa dijadikan salah satu variabel kesuksesan kepala daerah, asal prosesnya harus benar," tandasnya.
Sekadar diketahui, kelulusan Unas saat ini ditentukan berdasarkan nilai akhir, yang diperoleh dari gabungan nilai Unas dan nilai sekolah dari mata pelajaran yang di-Unas-kan dengan pembobotan 60:40. Nilai sekolah diperoleh dari gabungan antara nilai ujian sekolah dan nilai rata-rata rapor masing-masing semester 3, 4, dan 5 untuk SMA/MA/SMALB, dan SMK dengan pembobotan 60:40.
JAKARTA -- Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengingatkan para kepala daerah agar tidak menjadikan Ujian Nasional (Unas) sebagai alat
BERITA TERKAIT
- Inilah Beban Kerja Guru yang Akan Dialihkan kepada Kepsek
- Wamendiktisaintek: Research Ranking Indonesia Jauh di Bawah Thailand, Vietnam, Malaysia
- Ini Sejumlah Persyaratan Guru PPPK & PNS Ditugaskan di Sekolah Swasta
- Lewat CSR, PIK 2 Berkomitmen Dukung Pembangunan Generasi Emas Indonesia
- Olahkarsa Berkolaborasi dengan Universitas Ciputra
- Global Darussalam Academy Siap Cetak Kader Terbaik Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045