Kada Merasa Raja Kecil, Upeti Marak
Kamis, 05 Januari 2012 – 21:23 WIB
JAKARTA -- Pengamat otonomi daerah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengaku tak heran dengan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan otonomi daerah. Penyimpangan terjadi karena kepala daerah merasa menjadi raja-raja kecil di daerahnya. Siti menjelaskan, masalah upeti dan korupsi di daerah disebabkan karena kurangnya pengawasan. Oleh karena itu evaluasi harus dilakukan secara seksama.
Ia juga tak heran bila posisi kepala daerah menjadi rebutan karena adanya dorongan untuk mendapatkan upeti. Kendati orang-orang yang ingin maju menjadi kepala daerah harus mengeluarkan uang miliaran rupiah, pengeluaran itu sudah dihitung bakal lunas lewat upeti-upeti.
"Ia menambahkan, pemberian upeti itu adalah salah satu distrosi pelaksanaan otda. "Makanya tidak heran kalau banyak sekali yang mau jadi kepala daerah,” ujar Siti di Jakarta, Kamis (5/1).
Baca Juga:
JAKARTA -- Pengamat otonomi daerah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengaku tak heran dengan penyimpangan-penyimpangan
BERITA TERKAIT
- Sambut Libur Panjang, Whoosh Siapkan 173 Ribu Tempat Duduk
- Bu Megawati Rayakan Ultah ke-78 secara Sederhana, Ada Cinta Hampa
- Soal UU Kejaksaan, Para Pakar Mengkritisi Imunitas Jaksa
- Soal Banjir & Longsor Landa 15 Daerah di Jateng, Ketua DPRD: Fokus Perkuat Mitigasi
- Longsor & Banjir di Pekalongan, BNPB Minta Pemda Siapkan Penanganan Pascabencana
- Pendiri Brand Asli Lokal Moorlife Ingin Cetak Satu Juta Entrepreneur Baru