Kada Tak Perlu Bikin Proyek Ambisius
Senin, 14 November 2011 – 13:36 WIB
KENDARI - Pakar Otonomi Daerah, Prof Dr Ir M Ryaas Rasyid, punya pandangan yang miris terkait mega proyek yang menjadi trend di sejumlah daerah di Indonesia. Saat tampil sebagai salah satu pemateri seminar nasional yang diselenggarakan Forum Rektor Indonesia kerjasama Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Auditorium Mokodompit, Universitas Haluoleo, Ryaas menegaskan bahwa seorang pemimpin daerah jangan prioritaskan proyek yang programnya terlalu ambisius. "Sebenarnya, untuk apa buat kantor semegah itu, mesjid yang mewah, padahal di sekitarnya kemiskinan merajela, banyak anak-anak tidak mengecap pendidikan, masih banyak jalan-jalan yang rusak, jalan-jalan yang rusak pun tidak jarang dijumpai. Bukan berarti mesjid tidak prioritas, tapi apakah itu menjadi program utama ditengah kemelataran masyarakatnya. Tentu kesejahteraan masyarakatlah yang menjadi prioritas," ungkanya di hadapan para kepala daerah se Indonesi, yang hadir dalam seminar tersebut.
Sebagai pemimpin daerah, kata dia, tanggung jawab seorang kepala daerah sepenuhnya pada kesejahteraan rakyat. Tidak perlu macam-macam, yang penting masyarakat sejahtera, itu sudah cukup. Caranya, adalah pembangunan harus realistis (pro rakyat), jangan membuat proyek yang terlalu besar anggarannya. Nanti kedodoran pembiayaannya, apalagi berdampak defisitnya anggaran dan belum tentu ada manfaatnya pada masyarakat.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini, menyontohkan ada satu kantor bupati di Kaltim yang ruang kerjanya dua kali ukuran ruang kerja Presiden RI. kantornya megah dan dibuat di kawasan yang lahannya luas. Ada pula mesjid yang telah menelan anggaran Rp 500 miliar.
Baca Juga:
KENDARI - Pakar Otonomi Daerah, Prof Dr Ir M Ryaas Rasyid, punya pandangan yang miris terkait mega proyek yang menjadi trend di sejumlah daerah di
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah