Kada Tak Perlu Bikin Proyek Ambisius
Senin, 14 November 2011 – 13:36 WIB

Kada Tak Perlu Bikin Proyek Ambisius
Jadilah kepala daerah yang memberikan kesejahteraan pada masyarakatnya. Tidak perlu macam-macam. Pembangunan ekonomi dan sosial memang harus direncanakan berdasarkan prioritas, serapan dan pendanaannya. Seorang bupati, walikota dan gubernur harus menyampaikan apa adanya. Jangan maunya disenangi terus. Sesekali dibenci demi kebaikan, tidak masalah. Harus berani tidak populer, karena kalau populer terus tentu tidak akan memuskan semua pihak. Kepala daerah wajib kerja sesuai dengan keyakinan bahwa apa yang dilakukan bermanfaat bagi masyarakat.
Baca Juga:
"Dimaki-maki orang tidak masalah, karena ujung-ujungnya nanti dia akan berterimakasih. Daripada dieluk-elukan sekarang, besok dia berani karena menyesal telah mendukung bupati, gubernur, walikota maupun presiden yang tidak bisa memenuhi harapan-harapan masyarakatnya. Intinya, otonomi daerah sepenuhnya untuk kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. Semakin bagus tingkat kesejahteraan maka semakin kuat NKRI. NKRI bukan diperkuat lewat pidato ataupun pencitraan, upacara, tapi dengan kesejahteraan rakyat, itu otomatis. Menurut ilmu politik tidak ada orang yang memberontak kalau sejahtera. Pemberontakan ataupun revolusi hanya bisa bangkit dalam kesengsaraan," pungkas mantan Menteri Negara Otonomi Daerah Republik Indonesia ini.(lia/awa/jpnn)
KENDARI - Pakar Otonomi Daerah, Prof Dr Ir M Ryaas Rasyid, punya pandangan yang miris terkait mega proyek yang menjadi trend di sejumlah daerah di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung