Kader Demokrat Beber Saat Bertemu Moeldoko, Tidak Disangka, Ada Dana Besar
Menurut Herzaky, tindakan mengajak kader ini mengingatkan pada cara-cara lama untuk mengambil alih kepemimpinan partai secara paksa.
"Masih lekat dalam ingatan, beberapa partai yang terlambat mengantisipasi sehingga akhirnya terjadi KLB dan dualisme kepengurusan yang melemahkan partai," ujar dia.
"Pada kasus kami, sejumlah mantan kader digunakan sebagai kaki tangan untuk melakukan penetrasi pada struktur organisasi kami," beber dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, terdapat gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Demokrat secara sistematis.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, kata AHY, gerakan mengambil alih ini melibatkan pejabat tinggi di lingkaran Jokowi.
Bahkan, menurut AHY, beberapa menteri juga mendukung gerakan mengambil alih Demokrat.
Selain lingkaran Jokowi, AHY menyebut manuver politik merebut partai melibatkan segelintir kader dan mantan kader Partai Demokrat.
Belakangan Wasekjen Demokrat Andi Arief membocorkan sosok lingkaran dekat Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan Demokrat dari AHY. Sosok tersebut yakni Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Ini pembahasan dalam pertemuan kader Demokrat dengan Moeldoko menurut versi Herzaky Mahendra Putra.
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Eks Klien Curhat soal Survei Poltracking: Saya Rugi Besar, Data Ngaco Semua
- Kementrans Bakal Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Status Tersangka Denny Indrayana di Kasus Payment Gateway Harus segera Dieksekusi
- Demokrat Minta Auditor BPK Diusut Terkait Jual Beli Opini WTP