Kader Demokrat Minta Calon Ketum Jauhi Kampanye Kotor

Agar PD berkembang dan menjadi partai besar yang dicintai seluruh rakyat, maka Ketua Umum PD periode 2010-2015 diharapkan mestinya harus tokoh yang cerdas, santun, pintar dan diterima semua lapisan masyarakat. "Syarat terpenting, Ketua Umum harus terbebas dari isu-isu SARA, memiliki kemampuan organisasi yang sudah teruji dan dekat dengan kader di seluruh Indonesia," tegas Abd Razak.

Menyinggung tiga kandidat Ketua Umum PD yang sudah memastikan diri ikut bertarung dalam kongres, masing-masing Marzuki Alie, Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng, Ketua DPC Demokrat Kabupaten Buol itu menegaskan bahwa ketiganya adalah kader terbaik partai dan pantas jadi Ketua Umum PD. Namun, selain menyatakan dukungan terhadap ketiga kandidat itu, Abd Razak dalam kapasitas sebagai juru bicara 17 DPC dan 1 DPD itu, juga mengaku akan menerima pihak lain untuk jadi Ketua Umum.

"Nama yang tiga tersebut sudah jelas ikut bertarung. Tapi kalau ada lagi calon lain, kami juga akan menerimanya dengan tangan terbuka. Siapa yang bakal menang, itu haknya peserta kongres," imbuh Abd Razak.

Adapun ke-17 DPC dan 1 DPD yang menyatakan himbauan moral tersebut, masing-masing diwakili oleh Abd Razak BM Radjak (Ketua DPC Buol), Sarifudin M (Ketua DPC Molowali), Abdullah Rahman (Ketua DPC Toli-Toli), Yos Soedarso Mardjuni (Ketua DPC Kota Palu), Hasyim Rahayaan (Ketua DPC Tual), Muhammad Nasir (DPC Donggala), Husbiannas Alwi (DPC Bulukumba), serta Nelly A Dase (DPC Tana Toraja). Berikutnya, juga ada Amstrong Luupatty (DPC Maluku Barat), Erwin Tanaya (DPC Kabupaten Buru), Paulus Chr Joris (DPC Kota Ambon), Niko Ilahlide (DPC Bone Bolango), Chris Papilaya (Ketua DPC Maluku Tengah), Yohanes (Ketua DPC Maluku Tengah Barat), Abd Haris Lasampare (Ketua DPC Parino), Abd Rahman (Ketua DPC Tojo), serta Enert Kugondo (Ketua DPC Bamosigigi), plus Recky Aipassa dari DPD Provinsi Maluku. (fas/jpnn)