Kader Ditangkap KPK, Demokrat Ogah Disalahkan

jpnn.com - JAKARTA - Elite Partai Demokrat langsung bersikap usai rekannya ditangkap dan ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagau tersangka suap.
Ya, anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di partai berlambang mercy, I Putu Sudiartana ditetapakn sebagai tersangka dalam kasus suap proyek jalan di Sumatera Barat.
Rekan Putu di Demokrat, terkesan tak mau disalahkan atas ulah anggota fraksinya di Komisi III DPR ini. Alasannya, tindakan tersebut tidak sejalan dengan pakta integritas antikorupsi yang mereka sepakati. Sanksi pemecatan pun menanti politikus asal Bali, tersebut.
"Terhadap dugaan pelanggaran hukum I Putu Sudiartana, sesuai dengan pakta integritas jajaran Partai Demokrat yang bersangkutan akan dapat sanksi organisasi tegas berupa pemberhentian dari semua jabatan," kata Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Amir Syamsuddin, saat membacakan keputusan partainya.
Pernyataan disampaikan mantan Menteri Hukum dan HAM era Presiden SBY, dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, yang dihadiri Ketua Fraksi PD DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), dan Sekjen PD Hinca Pandjaitan, Rabu (29/6).
Keputusan tersebut menurut Amir, diambil dalam rapat terbatas yang dipimpinan langsung oleh Ketum SBY di Cikeas, Jawa Barat, siang tadi. Selain itu, tindakan Putu dinilai tidak berkaitan dengan kepentingan Demokrat.
"Pelangaran hukum adalah pribadi, tidak ada kaitannya dengan partai dan tidak membawa kepentingan Partai Demokrat," tegas Amir.
Poin berikutnya dalam pernyataan sikap Partai Demokrat yang disampaikan Amir, memberikan penghargaan kepada KPK yang menindak tegas siapa pun yang melakukan tidak pidana korupsi, sekalipun itu kader partainya.
JAKARTA - Elite Partai Demokrat langsung bersikap usai rekannya ditangkap dan ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagau tersangka suap. Ya,
- Bareskrim Bongkar Peredaran 38 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia di Riau
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan
- Libur Paskah, Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas Urai Kemacetan di Jalur Puncak & Lembang
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia