Kader KMP Minta Ical Tak Menuruti Kemauan KIH
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS, Mahfudz Siddik meminta Presidium Koalisi Merah Putih (KMP) jangan lagi tolerir tuntutan aneh KIH. Sebab, buyarnya kesepakatan damai antara KMP dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di DPR terjadi akibat kubu pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla tak solid dan tidak jelas maunya apa.
Mahfudz mengatakan KIH selalu menuntut tambahan kursi pimpinan di alat kelengkapan dewan (AKD) serta tuntutan revisi pasal-pasal lain di undang-undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3), yang sebelumnya tidak dipersoalkan.
"Dalam obrolan sesama anggota fraksi-fraksi di tubuh KMP ada desakan agar Presidium KMP yang dipimpin Abu Rizal Bakrie tidak lagi memberi hati berlebihan atas tuntutan aneh KIH," kata Mahfudz melalui pesan Blecakberry di Jakarta, Jumat (14/11).
Menurut Ketua Komisi I DPR itu, banyak anggota fraksi-fraksi di KMP yang heran dan kecewa dengan sikap KIH. Padahal dari awal mereka sesumbar tidak akan melakukan politik transaksional. Bahkan banyak anggota fraksi-fraksi di KMP menyatakan siap jika kubu KIH terus bertahan dengan DPR tandingannya.
"Jika DPR tidak bisa bekerja efektif, yang paling dirugikan adalah presiden Jokowi dan kabinetnya. Mereka tidak akan bisa bekerja maksimal karena ada sejumlah kementrian dengan nomenklatur baru harus dibahas dan disetujui dulu rencana kerja dan anggarannya," jelas Mafudz.
Karena itu pihaknya meminta sudah saatnya masyarakat terbuka matanya bahwa yang menyandera DPR dan Pemerintah adalah KIH, bukan KMP. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS, Mahfudz Siddik meminta Presidium Koalisi Merah Putih (KMP) jangan lagi tolerir tuntutan aneh KIH. Sebab,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Legislator Golkar Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink, Ini Alasannya
- KPK Didesak Dalami Info Pertemuan Abdul Gani Kasuba dan Anak Komisaris Mineral Trobos
- Kutuk Aksi Carok di Sampang, Kiai Nasih Dorong Proses Hukum yang Cepat
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad
- Bang Edi Apresiasi Bareskrim Bongkar Parbrik Narkoba Beromzet Rp 1,5 Triliun