Kader PAN Diminta Tidak Berpuas Diri
Kamis, 01 Maret 2012 – 07:05 WIB
Taufik mengatakan, pada tahun 1998, bukanlah sesuatu yang sulit untuk bisa menempatkan kadernya sebagai presiden RI. "Kalau kita sekadar ingin punya presiden, di tahun 1998, PAN harusnya sudah punya presiden. Pak Amin saat itu hanya diminta untuk bilang iya saja untuk menjadi presiden," terangnya.
Namun saat itu, kata Taufik, Amin Rais kemudian meminta waktu. "Pak Amin meminta restu dari ibunya. Ibunya bilang, dipikir dulu. Akhirnya Pak Amin memutuskan untuk jadi ketua MPR saja," jelasnya.
Taufik menambahkan, dirinya pernah menanyakan hal tersebut kepada Amin Rais. "Saya pernah tanya ke Pak Amin, kenapa menolak menjadi presiden? Beliau bilang, janganlah kita semua ini menerima kenaikan pangkat atas dasar hadiah dari orang lain, tapi terima pangkat dari hasil keringat dan restu orang tua," ungkapnya.
Melalui momentum tersebut, lanjutnya, PAN telah bertekad tetap akan mengusung ketua umumnya, Hatta Rajasa, sebagai calon presiden di pilpres 2014 mendatang. "Pak Hatta juga sudah komitmen dengan DPW-DPW, kalau beliau setiap bulannya akan bertemu dengan DPW. Jadi tidak ada lagi masalah kesulitan untuk bertemu dengan Ketum," tandasnya.
MAGETAN - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan meminta kader PAN tidak berpuas diri dengan hasil
BERITA TERKAIT
- Mardiono ke Bojonegoro, Pastikan Kader PPP Kawal Suksesnya Pilkada 2024
- Masa Tenang Pilkada, Polda Sumsel Pertebal Pengamanan Pilkada hingga ke Kepelosok
- Edi Lemkapi Soroti Pernyataan Soal Partai Coklat, Dia Bilang Begini
- Bertarung di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono Tetap Mencoblos di Jawa Barat
- Polres Rohil Kerahkan 363 Personel Amankan Pilkada 2024, Ini Pesan AKBP Isa
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan