Kader Partai Ka'bah Ogah Dipimpin Tersangka Rasuah
Desak SDA Mundur dari Ketua Umum PPP

jpnn.com - JAKARTA - Goyangan terhadap posisi Suryadharma Ali (SDA) sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pasca-keputusan KPK menetapkannya sebagai tersangka kasus korupsi penyelenggaraan haji semakin kuat. Kader-kader PPP mendesak Suryadharma mundur dari kursi ketua umum partai berlambang Ka’bah itu.
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, KH Zarkasih Nur menyatakan bahwa tak semestinya partainya dipimpin tersangka korupsi. “PPP tidak boleh dicampuradukkan dengan kasus yang sedang dihadapi SDA. Lebih baik SDA berhenti untuk sementara waktu hingga nanti ada keputusan final,” kata Zarkasih dalam siaran persnya, Senin (2/6).
Ditegaskannya, mundur dari Ketua Umum PPP justru akan membuat Suryadharma fokus menghadapi proses hukum. “Jadi SDA tidak lagi terbebani memikirkan urusan partai dan bisa lebih fokus melakukan pembelaan pada saat proses hukum,” ungkapnya.
Desakan serupa juga disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Nusa Tenggara Timur (NTT) Yahidin Umar. "Kami minta dewan pimpinan pusat dan majelis-majelis untuk dalam rapat hariannya menyampaikan kepada bapak ketua umum agar sebaiknya dengan ikhlas mengundurkan diri dari jabatan ketua umum partai," katanya.
Ditegaskannya, status hukum SDA sebagai tersangka rasuah justru akan membebani PPP ketika harus fokus memenangkan duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di pemilu presiden (pilpres) 9 Juli nanti. Sebab, citra sebagai tersangka korupsi haji yang disandang SDA bisa menggerus suara ke Prabowo-Hatta. "Oleh karena itu kami berharap DPP dapat menyampaikan kepada Pak Surya untuk mengundurkan diri dan itu sebagai wujud kecintaannya kepada partai," katanya.
Meski demikian Yahidin membantah anggapan bahwa desakan itu karena didasari ketidaksukaan terhadap SDA. Yahidin menegaskan, justru SDA harusnya mengutamakan marwah dan martabat partai.
“Permintaan ini karena didorong rasa cinta dalam rangka menjaga kewibawaan partai di tengah partai-partai yang sedang berkoalisi untuk menghadapi pilpres kali ini," ujarnya.(ara/jpnn)
JAKARTA - Goyangan terhadap posisi Suryadharma Ali (SDA) sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pasca-keputusan KPK menetapkannya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah