Kader PKB Diperintahkan Ikut Peduli
Selasa, 26 Oktober 2010 – 07:33 WIB
JAKARTA - Mencermati perkembangan status Gunung Merapi yang terus meningkat menjadi Awas Merapi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta kadernya di Jawa Tengah, terutama di sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta di lokasi kawasan bahaya Merapi agar ikut terjun membantu kesiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana.
“Apalagi pemerintah juga sudah mengerahkan semua resourcesnya untuk menyiapkan pengungsian dan evakuasi penduduk. Jadi kader PKB juga harus andil dalam tindak tanggap darurat lain yang diperlukan,” kata Ketua Fraksi PKB Marwan Ja’far di Jakarta, kemarin (25/10).
Baca Juga:
Seperti diketahui, menyusul status Awas Merapi, dalam dua hari terakhir gelombang evakuasi sudah mencapai ribuan orang. Tak terkecuali semua penduduk di sekitar lereng merapi diharuskan mengungsi ke tempat yang lebih aman yang sudah dikonsentrasikan di beberapa titik.
Menurut Marwan, bantuan baik berupa tenaga, materi maupun pikiran dari para pengurus dan kader PKB di daerah, utamanya di Daerah Istimewa Yogyakarta akan sangat diperlukan. Karenanya partisipasi aktif seperti dengan membantu proses evakuasi warga sekitar merapi, dan mulai menjadikan kantor-kantor cabang dan anak cabang sebagai posko darurat merapi, harus dilakukan. “Kalau perlu kantor-kantor PC dan PAC harus difungsikan apakah itu sebagai tempat evakuasi pengungsi, maupun sebagai dapur umum,” ungkapnya. (did)
JAKARTA - Mencermati perkembangan status Gunung Merapi yang terus meningkat menjadi Awas Merapi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta kadernya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan